Logika Muslim Keliru? Menjawab Fitnah Kristen 10 Kesalahan Logika Yang sering Dibuat Oleh MUSLIMERS (Bagian ke 3 Penutup)

Pada artikel sebelumnya telah dijelaskan bantahan atas tulisan Kesalahan logika muslim pada bagian 1 dan 2.


Artikel ketiga ini adalah kelanjutan dari artikel pertama dan kedua.

Tuduhan kesalahan logika berikutnya:


5. Kekeliruan ekuivokasi (Fallacy of Equivocation)
Jika kita berasumsi bahwa setiap orang memiliki definisi yang sama dari kata-kata seperti Tuhan, Yesus, wahyu, ilham, nabi, mukjizat, dll, kita melakukan sebuah kekeliruan logis yang sangat sederhana.
Contoh:

(1) Ketika seorang muslim mengatakan, "Kristen dan Muslim menyembah Tuhan yang sama," ia melakukan Fallacy of Equivocation.  Sementara orang Kristen menyembah Allah Tritunggal: Bapa, Putra, dan Roh Kudus, Muslim menyembah dewa Unitarian.  Jelas, mereka menyembah Tuhan yang berbeda.

(2) Ketika seorang muslim mengatakan, "Kami percaya pada Yesus juga," ia melakukan Fallacy of Equivocation.  "Yesus" Al Qur'an bukanlah Yesus dari Alkitab.  Islam mengajarkan "Yesus yang lain" (II Kor 11:04.).  Yesus dari Alkitab adalah manusia inkarnasi Firman Allah (Anak Allah) yang mati di kayu salib bagi dosa-dosa manusia.  Tetapi "Yesus" Al Qur'an adalah bukan Anak allah dan dia tidak mati di salib untuk dosa-dosa kita. Oleh karena itu adalah keliru bagi umat Islam untuk memberitahu orang-orang Kristen bahwa mereka percaya Yesus juga.

(3) Ketika seorang Muslim mengasumsikan bahwa orang Kristen memiliki konsep yang sama dalam hal pewahyuan bagi Muslim, ia SALAH karena Fallacy of Equifocation.  Menurut Islam, Al Qur'an ditulis di surga oleh Allah dan tidak mengandung sumber duniawi (manusiawi).  Ketika kita membuktikan bahwa itu berasal dari sumber-sumber duniawi, ini divonis islam sebagai mengancam KLAIM pewahyuan Al Qur'an.

Di sisi lain, Alkitab tidak mengklaim bahwa itu jatuh dari sorga begitu saja. Alktab secara terbuka mengutip dari sumber-sumber duniawi.  Alkitab menggunakan sumber yang sudah ada sebelumnya secara bebas.  Jadi sementara Al-Qur'an terancam oleh sumber-sumber sejarah, Alkitab justru dapat berkorespondensi dengan fakta sejarah.

(4) Ketika Muslim memberitahu Anda bahwa kata "Allah" hanya punya satu makna: "satu, yang benar, Tuhan yang universal," dia mengasumsikan fallacy. Kata "allah" memiliki banyak arti yang berbeda.  Misalnya:

(a) Hal ini dapat digunakan sepadan dengan istilah generik seperti kata Inggris "God." Dengan demikian dapat diterapkan pada setiap dewa atau dewi tidak peduli apakah dewa benar atau salah dalam pandangan. (Ex. The "Allahs" of Hindu.).

(b) Nation of Islam menggunakannya untuk merujuk pada “Wallace Dodd Ford, Elijah Muhammad, dan Louis Farrakhan sebagai "Allah" dan mengajarkan bahwa semua orang kulit hitam adalah "Allahs." (para Allah).

(c) Telah digunakan oleh beberapa orang Kristen di negara-negara berbahasa Arab sebagai nama generik untuk Tritunggal Kudus.

(d) Itu digunakan dalam pra-Islam oleh orang Arab pagan untuk menyebut dewa-bulan yang adalah ayah dari al-Lat, al-Uzza dan Manat.

(e) Hal ini digunakan oleh umat Islam untuk merujuk kepada tuhan mereka.

Islam dan Kristen tidak menyembah Tuhan yang sama. Orang Kristen memuja Trinitas Kudus sedangkan muslim memuja dewa Unitarian.

Di atas secara teori benar. tidak salah yang sangat salah adalah contoh yang diberikan dan ditujukan kepada muslim. contoh yang tidak benar dan merupakan Fitnah.

Contoh:

(1) Ketika seorang muslim mengatakan, "Kristen dan Muslim menyembah Tuhan yang sama," ia melakukan Fallacy of Equivocation.  Sementara orang Kristen menyembah Allah Tritunggal: Bapa, Putra, dan Roh Kudus, Muslim menyembah dewa Unitarian.  Jelas, mereka menyembah Tuhan yang berbeda.

contoh di atas jelas keliru besar, apa lagi menjustis muslim melakukan demikian. memang dalam beberapa hal Muslim sering menyebut Islam dan Kristen menyembah Allah yang sama. tapi apakah yang dimaksud adalah Allah yang trinitas? tunggu dulu. sikap justsitifikasi penuduh menyebut muslim demikian jelas merupakan fitnah.

pembaca bisa cek ungkapan-ungkapan muslim yang menyatakan Islam dan Kristen menyembah Tuhan yang sama. Allah yang sama. tapi apakah ALlah yang dimaksud dijelaskan atau tidak?
Allah yang dimaksud dijelaskan, dalam Al-Qur'an pun menjelaskan, Allah  Tuhan Musa, Isa, Ibrahim dan lain sebagainya. apakah dalam Alkitab daftar nama-nama Nabi di atas menyebut Allah merka itu Trinitas?

Tentu tidak. inilah yang dimaksud Allah Islam dan Kristen sama. yakni Allah yang Esa bukan Trinitas.
penyebutan logika di atas sudah jelas sekali keliru besar. malah mengarah pada Fitnah / asumsi penuduh.

(2) Ketika seorang muslim mengatakan, "Kami percaya pada Yesus juga," ia melakukan Fallacy of Equivocation.  "Yesus" Al Qur'an bukanlah Yesus dari Alkitab.  Islam mengajarkan "Yesus yang lain" (II Kor 11:04.).  Yesus dari Alkitab adalah manusia inkarnasi Firman Allah (Anak Allah) yang mati di kayu salib bagi dosa-dosa manusia.  Tetapi "Yesus" Al Qur'an adalah bukan Anak allah dan dia tidak mati di salib untuk dosa-dosa kita. Oleh karena itu adalah keliru bagi umat Islam untuk memberitahu orang-orang Kristen bahwa mereka percaya Yesus juga.

lagi sebuha Klaim terhadap Muslim Keliru, dengan dasar asumsi yang belum pasti benarnya.

Apakah seluruh Kristen mengakui bahwa Yesus berbeda dengan Isa dalam Al-Qur'an?

beberapa kalaangan Kristen malah menjelaskan Bahwa Yesus dan Isa adalah orang Yang sama. namun dalam hal memahaminya beda. sehingga sangat jelas sekali penuduh di atas menfitnah dengan dasar asumsi penuduh.

di sini saja logika Penuduhlah yang perlu diperbaiki. selanjutnya, ketika Islam juga percaya Yesus. apakah Islam mempercayai Yesus yang Tuhan (menurut Kristen) Yesus yang mati disalib (menurut Kristen)..

Kenyataanya tidak sama sekali. apakah salah di sini? kekeliruan karena menggunakan makna yang ganda untuk satu hal yang sama. persoalannya adalah apakah persoalannya sama? jika masalah umat Islam mengimani Yesus saja sudah berbeda kenapa dikatakan keliru? penuduh sangat jelas sekali mempersempit opsi atau penjelasan maksud Islam percaya Yesus. sehingga menyebut keliru. padahal Islam ketika berbicara percaya Yesus tidak sekedar percaya tapi memiliki penjelasan rinci. dan jika dirinci maka akan terlihat perbedaan mendasar antara percaya umat Islam dengan Kristen kepada Yesus.


(3) Ketika seorang Muslim mengasumsikan bahwa orang Kristen memiliki konsep yang sama dalam hal pewahyuan bagi Muslim, ia SALAH karena Fallacy of Equifocation.  Menurut Islam, Al Qur'an ditulis di surga oleh Allah dan tidak mengandung sumber duniawi (manusiawi).  Ketika kita membuktikan bahwa itu berasal dari sumber-sumber duniawi, ini divonis islam sebagai mengancam KLAIM pewahyuan Al Qur'an.

Di sisi lain, Alkitab tidak mengklaim bahwa itu jatuh dari sorga begitu saja. Alktab secara terbuka mengutip dari sumber-sumber duniawi.  Alkitab menggunakan sumber yang sudah ada sebelumnya secara bebas.  Jadi sementara Al-Qur'an terancam oleh sumber-sumber sejarah, Alkitab justru dapat berkorespondensi dengan fakta sejarah.

Lagi dasar asumsi Fitnah penuduh terhadap Muslim, menyatakan Muslim mengasumsikan Orang Kristen memiliki konsep yang sama dalam hal pewahyuan.

persoalan besar,  kapakah Muslim berasumsi demikian? atau ini sekedar bualan, asumsi penuduh itu sendiri?

lagi satu hal konyol dan kesalahan logika yang dilakukan penuduh. yaitu, Al-Qur'an terancam sumber-sumber sejarah. Apa buktinya? sebuah kekonyolan yang dilakukan penuduh, menyatakan  Al-Qur'an merupakan FIrman Allah tanpa terkait dengan hal duniawi, karena jujur Al-Qur'an adalah apa yang difirmankan Allah tanpa tambahan atau pengurangan pengubahan dari sisi isi Al-Qur'an oleh manusia.
konyolnya karena dasar ini penuduh menyatakan ketika 
  Ketika kita membuktikan bahwa itu berasal dari sumber-sumber duniawi, ini divonis islam sebagai mengancam KLAIM pewahyuan Al Qur'an.
ini jelas konyol sekali, apakah suatu wahyu atau firman Allah tidak dapat dibuktikan dengan hal duniawi?
penuduh menyatakan bahwa Al-Qur'an adalah FIrman Allah tidak tersangkut paut dengan ucapan apapun dari manusia, sehingga tidak boleh di uji oleh hal-hal duniawi, sains, alam dll..
bukankah ini adalah kekonyolan?

kenyataanya dari sisi sejarah, saintis dan lain sebagainya Al-Qur'an telah teruji, termasuk Ilmu Pasti (matematika sendiri sudah mengujinya)  persoalanya bagimana dengan klaim penuduh di atas menyebut Alkitab?

lkitab menggunakan sumber yang sudah ada sebelumnya secara bebas.  Jadi sementara Al-Qur'an terancam oleh sumber-sumber sejarah, Alkitab justru dapat berkorespondensi dengan fakta sejarah.
ini adalah klaim dusta penuduh. Alkitab berkorespondensi dengan fakta sejarah. apa iya? kontradiksi dalam ALkitab banyak sekali. perbedaan teks Alkitab banyak sekali masing-masing, ALkitab Protestand dan Katolik beda sampai beberapa pasal dan ratusan ayat. apanya yang berkorespodensi di sini??

Asumsi tanpa dasar..

(4) Ketika Muslim memberitahu Anda bahwa kata "Allah" hanya punya satu makna: "satu, yang benar, Tuhan yang universal," dia mengasumsikan fallacy. Kata "allah" memiliki banyak arti yang berbeda.  Misalnya:

(a) Hal ini dapat digunakan sepadan dengan istilah generik seperti kata Inggris "God." Dengan demikian dapat diterapkan pada setiap dewa atau dewi tidak peduli apakah dewa benar atau salah dalam pandangan. (Ex. The "Allahs" of Hindu.).

(b) Nation of Islam menggunakannya untuk merujuk pada “Wallace Dodd Ford, Elijah Muhammad, dan Louis Farrakhan sebagai "Allah" dan mengajarkan bahwa semua orang kulit hitam adalah "Allahs." (para Allah).

(c) Telah digunakan oleh beberapa orang Kristen di negara-negara berbahasa Arab sebagai nama generik untuk Tritunggal Kudus.

(d) Itu digunakan dalam pra-Islam oleh orang Arab pagan untuk menyebut dewa-bulan yang adalah ayah dari al-Lat, al-Uzza dan Manat.

(e) Hal ini digunakan oleh umat Islam untuk merujuk kepada tuhan mereka.

Islam dan Kristen tidak menyembah Tuhan yang sama. Orang Kristen memuja Trinitas Kudus sedangkan muslim memuja dewa Unitarian.

Satu hal lagi yang sangat konyol yaitu menyalahi konsep sesat Fikir fallacy of equivocation.  itu sendiri 
Yakni pandangan Bahwa Seorang atau satu kelompok tidak boleh mendefenisikan suatu hal secara pasti terhadap suatu hal yang memiliki makna berbeda. ini adalah konyol.
kehidupan di dunia ini memiliki hal-hal atau sisi relatifitas. ini jangan dihilangkan.

Seorang atau kelompok bisa saja mendefenisikan suatu hal. orang Hindu mendefenisikan dewa atau dewi .... Tuhan pencipta langit dan bumi misal..

Lantas apakah bisa disalahkan mereka mendefenisikan demikian?

karena defenisi itu didasari menurut / pandangan.

pandangna di atas contoh-contohnya seolah-olah umat Islam tidak boleh mendefenisikan Tuhannya, tidak boleh memaknai Tuhannya.

Seharusnya Penuduh lebih dulu mengkoreksi Tuhannya, Kristen seluruhnya sesat Fikir karena memahami Trintias sebagai Tritunggal.. padahal dalam agama lain atau dalam ajaran agama lain atau kelompok lain berbeda.

dan ternyata Penuduh hanya tahu teori tapi dalam prakteknya contoh malah dia yang sesat fikir.


Seluruh Agama di dunia banyak memiliki Tuhan masing-masing, Lalu jika terdapat dua agama menggunakan Term atau istilah sama tapi mendefenisikan berbeda.


Apakah Dua Agama Tersebut sesat Fikir semua? sangat konyol sekali.
terlebih menyebut Islam sesat Fikir karena mendefenisikan Allah istilah / term Allah dalam persepsi muslim, Allah adalah Tuhan universal, yang Benar?


ternyata Penuduh parah sesat fikirnya.

6. Salah Kaprah (Fallacy of Force):
Alquran memerintahkan umat Islam untuk berperang melawan non-Muslim dan murtadin (QS. 5:33, 9:5, 29).

Beberapa Muslim menggunakan analogi yang salah untuk menjawab argumen ini. Mereka merespons dengan mengatakan, "Nah, bagaimana dengan Perang Salib? Orang Kristen juga menggunakan kekerasan juga terhadap Muslim."

Logika yang keliru untuk membuat sebuah paralel antara Muslim membunuh orang dalam ketaatan kepada Al-Qur'an dan orang-orang Kristen membunuh karena ketidaktaatan kepada Alkitab.  Sementara Alquran perintah Jihad, Perjanjian Baru melarang hal itu.

Satu hal lagi, kekeliruan fatal penuduh, menyamaratakan seluruh umat Islam dengan satu kasus dan dua kasuistik. dalam diskusi bisa saja terjadi ketika Umat Islam dituduh menyebarkan peperangan  dijawab dengan Kristen juga gitu.
satu hal yang konyol si penuduh. seolah-olah seluruh umat Islam melakukan demikian sehingga menyebut umat Islam, seluruhnya. padahal beberapa. 
ini namanya menjustifikasi satu hal yang belum tentu terkait. ini menggeneralisasi semua muslim.

kenyataannya justru penuduh malah berasumsi dan menfitnah Islam, membunuh karena Al-Qur'an, sementara Kristen karena meninggalkan Alkitab. apakah ini sudah pasti?
Faktanya Tidak.

Perang Salib yang disebutkan Di atas apakah dikerjakan orang-orang Kristen saja atau di kobarkan oleh pemimpin Kristen / Gereja ketika itu?

Enkuisisi yang sangat terkenal di Masa Krsiten dulu apakah perbuatan ornag Kristen saja atau di dukung oleh gereja?

di Masa Modern semisal ketika misi di Irak, tentara Amerika menuliskan ayat-ayat Alkitab dalam persenjataan mereka. apakah ini?
Penuduh hampir semuanya menfitnah umat Islam dengan dasar asumsi penuduh itu sendiri.

7. Pertanyaan Membingungkan dengan Pertanyaan ttg Relevansi (The Fallacy Of Confusing Questions of Fact with Questions of Relevance)
Sesuatu secara faktual adalah benar merupakan isu yang berbeda dengan sesuatu itu relevan ato tidak.  Dua isu harus dipergunakan secara terpisah.

Contoh:
(1) Ketika seorang Kristen berpendapat bahwa beberapa kepercayaan dan ritual Qur'an berasal dari Arab pra-Islam paganisme, kaum Muslim akan menyangkal itu pada awalnya. Tapi sebagai bukti yang sering diberikan, Muslim sering akan melakukan sebuah flip-flop dan mulai berdebat, "Jadi apa!!  Apakah Kristen tidak mengadopsi Natal dari kekafiran?" Muslim kini telah melakukan tiga kesalahan:

(a) “Jadi apa!" argumen ini berurusan dengan masalah relevansi, bukan fakta. Anda harus menghentikan Muslim di titik itu dan bertanya kepadanya, "Karena Anda sekarang hanya mempersoalkan relevansi asal-usul pagan dari Qur'an dengan prakteknya dalam kristen, apakah ini berarti bahwa Anda sekarang menyetujui fakta asal-usul pagan dalam Islam? "

(b) Muslim juga telah melakukan kesalahan ekuivokasi, Alkitab tidak terancam oleh sumber-sumber sejarah.  Alkitab Secara bebas mengacu pada sejarah dan bahkan mengutip sejarah (Kis. 17: 28). Tapi Al-Qur'an menyangkal bahwa telah ada sumber-sumber sejarah duniawi dalam Alquran-nya(QS. 25:4-6).

(c) Dia juga melakukan kekeliruan analogi yang salah (Fallacy of False Analogy). Alkitab dan Al Qur'an adalah dua buku yang sama sekali berbeda.  Inspirasi Alkitab tidak tergantung pada nasib Al Qur'an karena apa yang umat Islam klaim Al-Qur'an bukanlah apa yang orang Kristen klaim untuk Alkitab.  So, kesalahan dalam Alquran tdk otomatis mjd kesalahan dalam Alkitab pula.

Pada bagian 7 di atas sama saja, penuduh berangkat dari asumsi menyatakan Muslim seperti ini dan seperti itu. lalu menfonis Muslim salah logika.


kita lihat beberapa fitnah asumsi penuduh:

(1) Ketika seorang Kristen berpendapat bahwa beberapa kepercayaan dan ritual Qur'an berasal dari Arab pra-Islam paganisme, kaum Muslim akan menyangkal itu pada awalnya. Tapi sebagai bukti yang sering diberikan, Muslim sering akan melakukan sebuah flip-flop dan mulai berdebat, "Jadi apa!!  Apakah Kristen tidak mengadopsi Natal dari kekafiran?" Muslim kini telah melakukan tiga kesalahan:

(a) “Jadi apa!" argumen ini berurusan dengan masalah relevansi, bukan fakta. Anda harus menghentikan Muslim di titik itu dan bertanya kepadanya, "Karena Anda sekarang hanya mempersoalkan relevansi asal-usul pagan dari Qur'an dengan prakteknya dalam kristen, apakah ini berarti bahwa Anda sekarang menyetujui fakta asal-usul pagan dalam Islam? "

(b) Muslim juga telah melakukan kesalahan ekuivokasi, Alkitab tidak terancam oleh sumber-sumber sejarah.  Alkitab Secara bebas mengacu pada sejarah dan bahkan mengutip sejarah (Kis. 17: 28). Tapi Al-Qur'an menyangkal bahwa telah ada sumber-sumber sejarah duniawi dalam Alquran-nya(QS. 25:4-6).

(c) Dia juga melakukan kekeliruan analogi yang salah (Fallacy of False Analogy). Alkitab dan Al Qur'an adalah dua buku yang sama sekali berbeda.  Inspirasi Alkitab tidak tergantung pada nasib Al Qur'an karena apa yang umat Islam klaim Al-Qur'an bukanlah apa yang orang Kristen klaim untuk Alkitab.  So, kesalahan dalam Alquran tdk otomatis mjd kesalahan dalam Alkitab pula.

di bagian A terlihat jelas sekali Penuduh menyembunyikan atau menutup Informasi, seolah-olah muslim ketika membantah tuduhan soal Pagan, muslim menjawab dengan mengatakan kristen agama pagan Juga.

ini adalah asumsi dan penyembunyian informasi, menutup opsi jawaban lain muslim. padahal dalam jawaban muslim selalu menjelaskan secara fakta bahwa Ritual Islam bukanlah ajaran berhala atau berasal dari agama Pagan.
setelah itu ungkapan muslim menyebut Kristen agama Pagan, adalah sebagai serangan balik atau jawaban balik bahwa Islam bukan agama pagan  sudah dijawab disertai bukti, sebaliknya Kristenlah agama Pagan.
contoh: Natal 25 Desember, yang diakui Kristen sendiri dari ajaran Pagan, Hari Minggu / (SUN Day; Hari Dewa matahari) dll. adalah fakta kongkrit Kristen memang agama pagan.
dan jawaban seperti ini tidak sekdar jawaban menuduh saja tapi disertai jawaban secara kongkrit sejarah bahwa ritual Islam bukan dari ajaran pagan.

di bagian B, Penuduh mengklaim secara asumsi, bahwa Alkitab tidak terancam dengna sumber sejarah. faktanya terbalik Alktab terancam, Hasil Sejarah mencatat Alkitab di masa sekarang penuh distorsi, bahkan di edit, dihapus, ditambah di beberapa terbitan terbaru. Pertentangan antara Bible Katolik dan Protestan sampai sekarang juga tidak bisa disatukan.

Apanya yang tidak terancam. selanjutnya penuduh menjelaskan bahwa Al-Qur'an tidak boleh diuji dengan sejarah, dengan dasar Al-Qur'an adalah Firman Allah murni tanpa ada perkataan manusia atau buatan manusia. ini jelas konyol sekali. atas dasar apa Al-Qur'an tidak boleh diuji dengan sejarah? dengan sains? dengan hal-hal duniawi?

Teori mana ini? ini adalah klaim kosong tanpa dasar.

di bagian C Penuduh menyebut seolah-olah muslim mengklaim Alkitab dari Al-Qur'an. ini adalah pandangan konyol, apa lagi pernyataan bahwa nasib Alkitab
kesalahan dalam Alquran tdk otomatis mjd kesalahan dalam Alkitab pula.

Sejak kapan Umat Islam menyatakan Al-Qur'an menjadi Sumber dari Alkitab? ini adalah asumsi kosong penuduh dan bahkan Fitnah.

Alkitab berasal dari Allah. dan Al-Qur'an berasal dari Allah. Al-Qur'an datang sebagai pengkritik Alkitab. 

ketika Al-Qur'an mengkritik Alkitab apakah cuma sekedar kritik atau disertai bukti? Al-Qur'an menyebut Alkitab sudah dirubah-rubah ditulis oleh tangan-tangan tidak bertangung jawab. fakta bukan, Alkitab selalu berubah , diedit, dihilangkan, ditambah kata-katanya... kontradiksi disana sini, perbedaan ALkitab Protestan dan katolik, ini adalah fakta sederhana. 

Siapakah yang keliru logikanya di sini?


8. Keliru Fonetik (Phonic Fallacy)
Suara fonetik dari sebuah kata tidak boleh digunakan untuk memelintir maknanya. Sebagai contoh,

(1) Beberapa kaum Muslim berusaha untuk membuktikan bahwa kata "Allah" berasal dari alkitab bebrbahasa Yunani karena kata yunani “alla”.  Namun kata ini dlm bahasa yunani berarti “tetapi”.  Sama sekali tdk bisa dipadankan dg kata “Allah” dlm bahasa arab.

(2) Beberapa Muslim telah mengklaim bahwa kata "Allah" ada dalam Alkitab karena kata Alkitab "Allelujah." Mereka kemudian salah mengucapkan kata sebagai "Allah-lujah". Tapi "Allelujah" bukanlah kata majemuk bahasa Arab dengan "Allah" menjadi bagian pertama kata. Ini adalah kata Ibrani dengan nama Tuhan org Ibrani “JAH" (atau Yahweh) dan kata kerja "alle" yang berarti "memuji."  Ini berarti "pujian kepada TUHAN." Kata Arab "Allah" tidak dalam kata.

(3) Kesalahan yang sama ditemukan dalam argumen Muslim bahwa kata "Baca" (Mzm 94:6) benar-benar berarti "Mekah." Lembah Baca ada di utara Israel.

(4) Beberapa Muslim telah mencoba untuk mempadankan kata "Amin" untuk "Ahmed" untuk "Muhammad!" Omong kosong semacam itu melampaui keyakinan.


Di atas lagi-lagi teori benar, tapi dalam hal contoh penuduh malah menjustifikasi umat Islam melakukan demikian baru Penuduh meng Hakimi umat Islam keliru secara logika.
sebuah strategi yang sangat baik, menyebut muslim begini begitu, lalu menghakimi.

pada bagian 1 sampai 4 semuanya sama, penuduh mempersoalkan penyebutan atau sebuah pelafalan yang mirip lalu dikatakan muslim mengklaim kesamaan, atau mengklaim nama Allah, mekah dan lain-lain 
tuduhan ini jelas keliru besar. karena kesalahan ”Fonetik adalah cabang ilmu linguistik yang meneliti dasar fisik bunyi bunyi bahasa.  ketika di dalam teks ibrani, terdapat kata-kata Allah, yang merupakan satu rumpun dnegna bahasa Arab ini tidak termasuk kesalahan Fonetik, karena memang satu rumpun, faktanya demikian.

hal yang berbeda jika penyebutan " Rata" dalam bahasa Indonesia dipaksakan sama dengan penyebutan "rata" dalam penyebutan Jepang, atau Inggris jika ada. jelas akan beda. inilah kesalahan Fonetik..

di atas Penuduh menjustifikasi Umat islam melakukan kesalahan Fonetik, menyebut Allah dari kata Alla dari bahasa Yunani.

Sejak Kapan Umat Islam menyebut kata Allah dari kata 'Alla" ?

cek di google tidak akan pernah ketemu, yang ada dalah Allah dari kata Allah, eloh, Elohim dalam bahsa Ibrani, yang satu rumpun, dengna bahasa Arab, Allah, Ilah, Allahumma.

selanjutnya: nama Allah Allelujah, kapan umat Islam menyatakan dari Allelujah, penyebutan kata Allelujah dalam Ibrani saja terasa janggal. 
lagi kata Muhammad dari kata AMin, dari mana sumbernya klaim seperti ini, ungkapan kata Ahmad, adalah penyebutan dari Al-Qur'an yang menyatakan terdapat kata-kata Ahmad di kitab-kitab sebelumnya.
dan salah satunya terdapat di dalam Alkitab Makhmadim, di Kidung Agung. sangat lucu adalah kapan umat Islam menyatakan nama Muhammad terdapat di Alkitab dengan Kata Amin?

ini jelas fitnah, asumsi, dan justifikasi terhadap muslim seolah-olah berdiskusi atau berpendapat demikian. baru di hakimi penuduh.


9. Argumen "Ikan Merah" (Red Herring Fallacy)
Ketika seorang Muslim diminta untuk membela Al Qur'an, jika ia berbalik dan serangan keandalan dari Alkitab, Trinitas, keilahian Kristus, Salib, dll, ia memperkenalkan isu-isu tidak relevan yang tidak memiliki landasan logis pada kebenaran Islam. Dia mencoba untuk mengalihkan perhatian ke masalah lain.

Selanjutnya, ia berasumsi bahwa jika dia dapat menolak Alkitab, maka Al Qur'an menang secara default.  Jika ia bisa menolak Trinitas, maka Allah menang secara default. Tapi ini secara logika, ERROR.  Anda tidak dapat membuktikan kebenaran posisi Anda dengan menyangkal posisi orang lain.  Alkitab dan Al Qur'an bisa sama-sama salah. Muslim harus membuktikan buku mereka memang benar, tapi bukan dengan cara menunjukkan kesalahan2 dalam Alkitab.

Pada bagian 9 ini juga sama, Penuduh mengasumsikan muslim begini begitu dan selanjutnya menghakimi muslim. selanjutnya tetap saja disimpulkan muslim semuanya. padahal hanya beberapa orang saja yang mungkin melakukan hal tersebut.

pada bagian ini penuduh menyatakan muslim jika membela Al-Qur'an atau ajaran lain ketika muslim melakukan serangan balik menyerang Alkitab, Kristen dan lain sebagianya. maka disitulah kesalahan fikirnya.

Jika muslim melakukan demikian, benar melakukan demikian maka benar, muslim melakukan kesalahan logika. tapi pada kenyataanya, muslim mana yang melakukan hal tersebut?
selain itu terkesan sekali penuduh menyembunyikan opsi jawaban muslim opsi pembelaan muslim, seolah-olah jawaban muslim, pembelaan muslim hanya menyerang Kristen saja, menyerang Alkitab saja. lalu menganggap Islam benar.

ini jelas asumsi penuduh dan penyembunyian opsi jawaban muslim oleh penuduh.  padahal dalam membela Al-Qur'an Islam dan lain sebagainya muslim tidak sekedar menyerang, tapi menjelaskan pembelaannya. dengan fakta-fakta yang ada, sejarah, atau sains, atau lainnya. baru kemudian menyerang balik.
maka secara otomatis tuduhan penuduh sangat tidak relevan dan benar-benar subjektif, dan murni asumsi penuduh sendiri. 

selanjutnya terakhir:

10. Argumen Manusia Jerami (Strawmen Argument)
Bila Anda meletakkan sebuah argumen palsu ke dalam mulut lawan dan kemudian lanjutkan untuk merobohkannya, Anda hanya menciptakan sebuah argumen "orang-orangan jerami". Kadang-kadang entah Muslim salah mengerti atau sengaja salah mengutip argumen kristeners, lalu menggunakannya untuk menyerang posisi kristeners.

Contoh:
Beberapa Muslim telah membangun sebuah "orang-orangan jerami" argumen yang mengklaim bahwa kristen mengajarkan, "bhw menurut Al-Qur'an Allah adalah dewa bulan dan bahwa umat Islam sadar percaya dan menyembah dewa bulan dan anak-anaknya."  Mereka kemudian menyerang argumen"jerami manusia" ini dan mengklaim kemenangan.  Tentu saja, kristen tidak pernah mengatakan omong kosong seperti itu.  Apa yang kami katakan adalah bahwa sementara klaim Al-Qur'an bahwa Allah adalah Tuhan dan Muslim berpikir bahwa mereka menyembah satu Allah yang benar, dalam kenyataannya mereka menyembah dewa palsu yang diajarkan oleh seorang nabi palsu menurut buku palsu.


Pembaca yang sejak membaca penjelasan pasti mengetahui siapakah yang sesungguhnya melakukan kesalahan / Fallacy Strawmen Argument??

Penuduh menyebut muslim melakukan dmeikian dengan mencontohkan bahwa muslim pernah membuat argumen bahwa Kristen pernah menuduh Islam menyebah dewa bulan, lalu muslim membantahnya..

faktanya Kristen sendirilah yang menyerang menuduh Islam penyembah dewa bulan, cek di situs Ini:

http://indonesia.faithfreedom.org/forum/allah-dewa-bulan-t826/

bukankah ini bukti bahwa Kristen benar-benar menuduh Islam demikian? fakta Penuduhlah yang membuat kesalahan atau kesesatan Fikir,


Hampir semua catatan soal kesalahan logika muslim dibuat dan digiring oleh penuduh, mengasumsikan muslim berbuat seperti ini dan seperti itu, baru kemudian di hakimi oleh penuduh sebagai kesalahan Logika, atau kesalahan berfikir.


Kesimpulannya,


Hampir semua tulisan Penuduh berasal dari asumsi penuduh, menyatakan muslim berbuat atau berargumen seperti ini tanpa pembuktian lalu menyerang atau menghakimi muslim salah berlogika..

inilah Strawment Argument yang dibuat oleh Penuduh sendiri, dengan kata lain penuduh Jilat Lidah sendiri.

Wallahu A'lam Bis Showab
Kami sangat menghargai komentar pembaca sekalian, baik saran, kritik, bantahan dan lain sebagainya. 
Bagi pembaca yang ingin berkomentar silahkan untuk login dengan mengklik Login di Tombol Login komentar dan pilih akun yang ingin anda gunakan untuk Login, Bisa dengan Facebook, Twitter, Gmail dsb. 
 peraturan komentar: 
1. komentar pendek atau panjang tidak masalah, baik lebih dari satu kolom juga tidak apa-apa. 
2. komentar menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar tidak berbelit-belit. 
3. tidak menggunakan kata-kata kotor, hujat atau caci maki
4. langsung pada topik permasalahan

0 Response to "Logika Muslim Keliru? Menjawab Fitnah Kristen 10 Kesalahan Logika Yang sering Dibuat Oleh MUSLIMERS (Bagian ke 3 Penutup)"

Posting Komentar