Non Muslim Punya Tujuh (7) Usus? Menjawab Fitnah Kristen Terhadap Hadits Kafir Makan Dengan Tujuh Usus

Bismillahirrahmanirrahim
Taken From:

http://www.facebook.com/photo.php?fbid=254728094617907


Ardy Love Yeshua
MASIHKAH ANDA PERCAYA DENGAN ORANG O'ON YAITU MAMAD SAW..MUSLIM PUNYA SATU USUS SEDANGKAN NON MUSLIM PUNYA TUJUH USUS,WKKWWKWKWKKWKKW.....
— with Ana Penjagabatas Perbatasan, Martina Christin, Journalis Islam, Karin Tercerahkan, Nami Benci Sama Jesus, Misell Adhe, Felix Yusuf, Anindita Penuh Roh Kudus, Citra Gadiza and Yenni Budiawati Islami.
Like · · Share · March 23Aldore Hamasiah and 23 others like this.
*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.

Hadis Muslim Vol.III, No.5113

Ibn Umar melaporkan bahwa Rasul Allah berkata bahwa muslim makan dengan satu usus, sedangkan kafir makan dengan tujuh usus
 TANGGAPAN SAYA:
Hadist Muslim tentang usus ini ada di No.3843, berikut bunyi hadist aslinya:

  •  
     و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ عِيسَى أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَافَهُ ضَيْفٌ وَهُوَ كَافِرٌ فَأَمَرَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشَاةٍ فَحُلِبَتْ فَشَرِبَ حِلَابَهَا ثُمَّ أُخْرَى فَشَرِبَهُ ثُمَّ أُخْرَى فَشَرِبَهُ حَتَّى شَرِبَ حِلَابَ سَبْعِ شِيَاهٍ ثُمَّ إِنَّهُ أَصْبَحَ فَأَسْلَمَ فَأَمَرَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشَاةٍ فَشَرِبَ حِلَابَهَا ثُمَّ أَمَرَ بِأُخْرَى فَلَمْ يَسْتَتِمَّهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُؤْمِنُ يَشْرَبُ فِي مِعًى وَاحِدٍ وَالْكَافِرُ يَشْرَبُ فِي سَبْعَةِ أَمْعَاءٍ


    37.184/3843. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin 'Isa; Telah mengabarkan kepada kami Malik dariSuhail bin Abu Shalih dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kedatangan tamu orang kafir. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh pembantunya memerah susu seekor kambing untuk tamu, lalu diminum habis oleh tamu tersebut. Kemudian beliau menyuguhkan lagi, dan habis pula diminumnya. Di suguhkannya lagi, ia pun masih tetap meminumnya, sehingga akhirnya dia meminum habis susu perahan tujuh ekor kambing. Beberapa waktu kemudian dia masuk Islam. Rasulullah memerintahkan supaya diperah seekor kambing untuknya. Susu itu diminumnya habis. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh supaya diperah seekor lagi lalu diberikan pula kepadanya, tetapi dia tidak sanggup menghabiskannya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang mukmin minum dengan satu usus (perut), dan orang kafir minum dengan tujuh usus (perut). (HR.MUSLIM : 3843).

    Sahih: Hadis daripada ‘Abdullah ibn ‘Umar, Abu Musa dan Abu Hurairah radiallahu ‘anhum, dikeluarkan oleh al-Bukhari, Muslim dan lain-lain, lihat Sahih al-Bukhari – no: 5393 (Kitab Makanan, Bab Seorang mukmin dia makan).


MAKNA HADITS :
Makan dan minumlah sesuai takaran perutmu, karena sesuatu yang dihalalkan untukmu bisa menjadi haram apabila kamu memasukan dalam perutmu melebihi takarannya.

LATAR BELAKANG HADIST:
Hadis ini disampaikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika seorang kafir yang hadir atas undangan Rasulullah yg dihidangkan dengan perahan susu kambing. Tamu tersebut minum perahan itu lalu meminta tambah, lalu diperahkan lagi untuknya. Dia minum dan meminta tambah lagi, begitulah seterusnya sehingga perahan ke tujuh. Pada keesokan harinya dia memeluk Islam lalu Rasulullah menjamu dia dengan perahan susu kambing. Dia minum sehingga habis namun apabila di jamu dengan perahan kedua, dia tidak meminumnya. Melihat itu Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:Orang mukmin makan dengan satu usus manakala orang kafir makan dengan 7 usus.
 Kisah di atas tidaklah membatasi maksud hadist karena mengikut kaedah, suatu hadis yang memiliki lafadz umum tetap tidak terikat dengan sebab-sebab yang melatarbelakanginya. Justru sabda Rasulullah: Orang mukmin, dia makan dengan satu usus manakala orang kafir dia makan dengan 7 usus  tidaklah terikat kepada tamu yang minum 7 perahan susu kambing di atas.Maksud Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam membedakan antara satu dan tujuh usus bukanlah bertujuan memberi pengertian dari sudut sains (biologi) tetapi adalah satu kiasan (majaz) bahwa orang Islam makan sedikit sedangkan orang bukan Islam makan banyak. Angka tujuh atau tujuh puluh lazimnya digunakan oleh masyarakat Arab untuk menyatakan jumlah yang banyak. Perhatikan tiga contoh ayat berikut dari Al-Qur’an:


مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍۢ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍۢ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS.Al-Baqarah:261)

وَلَوْ أَنَّمَا فِى ٱلْأَرْضِ مِن شَجَرَةٍ أَقْلَٰمٌۭ وَٱلْبَحْرُ يَمُدُّهُۥ مِنۢ بَعْدِهِۦ سَبْعَةُ أَبْحُرٍۢ مَّا نَفِدَتْ كَلِمَٰتُ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌۭ

Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanyatujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS.Lukman:27)

ٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ أَوْ لَا تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ إِن تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ سَبْعِينَ مَرَّةًۭ فَلَن يَغْفِرَ ٱللَّهُ لَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَفَرُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْفَٰسِقِينَ

Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah sama saja). Kendatipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak akan memberi ampunan kepada mereka. Yang demikian itu adalah karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik. (QS.At-Taubah:80)


Jadi hadist itu sama sekali tidak bermaksud mengatakan orang kafir memiliki tujuh buah usus tetapi ia bermaksud bahwa orang kafir  makan dan minum dalam jumlah yang banyak. Berbeda halnya dengan orang mukmin, mereka makan dan minum dengan penuh hemat dan disiplin. Mereka makan hanya apabila lapar dan berhenti sebelum kenyang. Mereka juga memberi keutamaan untuk berbagi makanan dan tidak mencela makanan yg tidak mereka suka.
Contoh adab2 makan dalam Islam:
يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍۢ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid [534], makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan [535]. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS.Al-A'raf:31)

Not 535
Maksudnya: janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan.

إِنَّ ٱللَّهَ يُدْخِلُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ جَنَّٰتٍۢ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ ۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُلُ ٱلْأَنْعَٰمُ وَٱلنَّارُ مَثْوًۭى لَّهُمْ

Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mu`min dan beramal saleh ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. Dan jahannam adalah tempat tinggal mereka. (QS.Muhammad:12) 
*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*. 

Hadist selanjutnya HR.Muslim Vol.I No.863 Bab CLXXIII
Muslim dilarang menengadahkan mata ke arah langit jika sembahyang, jika tidak matanya dicungkil???!! 

Tanggapan:
Sesungguhnya shalat termasuk salah satu rukun Islam yang sangat agung. Kekhusyu'an dalam pelaksanaannya menjadi tuntutan syariat. Sampai-sampai Allah 'Azza wa Jalla berfirman,

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ  اَلَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ
"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya." (QS. Al-Mukminun: 1-2)


Sesungguhnya Iblis –terlaknat- telah bertekad kuat untuk menyesatkan manusia dan menimpakan fitnah atas mereka. Iblis berkata kepada Rabbnya, Allah 'Azza wa Jalla,


ثُمَّ لَآَتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
"Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)." (QS. Al-A'raaf: 17)


Iblis terlaknat telah berjanji untuk melakukan apa saja dengan berbagai cara guna memalingkan orang dari shalat dan menggoda mereka di dalamnya. Tujuannya, supaya mereka tidak merasakan nikmatnya ibadah dan kehilangkan pahala dan manfaatnya yang besar.


Di antara faidah khusyu' adalah akan memperingan seorang hamba dalam melaksanaan perintah shalat. Allah Ta'ala berfirman,

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk." (QS. Al-Baqarah: 45) maknanya: Beban perintah shalat sangat berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu'.


Semula dalam shalatnya Rasulullah mengangkat pandangannya ke langit. Lalu turunlah ayat:

ٱلَّذِينَ هُمْ فِى صَلَاتِهِمْ خَٰشِعُونَ

(yaitu) orang-orang yang khusyu` dalam sembahyangnya, (QS.Al-Mu'minuun:2)

Beliau pun menundukkan kepala beliau. (HR. Al-Hakim 2/393. Al-Imam Al-Albani t mengatakan bahwa hadits ini di atas syarat Muslim, lihat Ashlu Shifah1/230)
Aisyah r.a berkata:
دَخَلَ رَسُولُ اللهِ n الْكَعْبَةَ مَا خَلَفَ بَصَرُهُ مَوْضِعَ سُجُودِهِ حَتَّى خَرَجَ مِنْهَا
“Rasulullah  masuk Ka’bah (untuk mengerjakan shalat, pen.) dalam keadaan pandangan beliau tidak meninggalkan tempat sujudnya (terus mengarah ke tempat sujud) sampai beliau keluar dari Ka’bah.” (HR. Al-Hakim 1/479 dan Al-Baihaqi 5/158. Kata Al-Hakim, “Shahih di atas syarat Syaikhan.” Hal ini disepakati Adz-Dzahabi. Hadits ini seperti yang dikatakan keduanya, kata Al-Imam Albani t. Lihat Ashlu Shifah 1/232)


Bagi orang yang shalat disyariatkan untuk khusyu' dalam shalatnya, berdiri di hadapan Allah dalam bentuk yang paling sempurna. Dan hal ini tidak bisa terwujud kecuali dengan menjadikan pandangannya mengarah ke tempat sujud atau wajahnya menghadap ke depan kecuali ketika tasyhhud, maka pandangannya tertuju ke jari telunjuk bagian kanan. Sedangkan menoleh atau melirik menjadi sebab hilangnya kekhusyu'an.

Telah diriwayatkan dari Aisyah radliyallahu 'anha, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila shalat biasa menundukkan kepalanya dan memandang ke tanah (tempat sujud). Adapun ketika duduk tasyahud beliau memandang ke jari telunjuk yang sedang berisyarat, beliau menggerakkannya.

Terdapat juga larangan mengangkat pandangan ke langit (atas). Larangan ini berbentuk ancaman atas pelakunya sebagaimana yang disabdakan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,

إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاتِهِ فَلَا يَرْفَعْ بَصَرَهُ إِلَى السَّمَاءِ أَنْ يُلْتَمَعَ بَصَرُهُ
"Apabila salah seorang kalian sedang shalat, janganlah ia mengangkat pandangannya ke langit, (dikhawatirkan) pandangannya akan disambar." (HR. Ahmad)
 Larangan ini semakin keras ketika beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda (BUNYI HADIST ASLINYA):
لَيَنْتَهُنَّ عَنْ ذَلِكَ أَوْ لَتُخْطَفَنَّ أَبْصَارُهُم
"Hendaknya orang-orang itu menghentikan perbuatannya itu (mengangkat pandangan ke langit/dongak) atau -jika tidak- niscaya tercungkillah mata mereka." (HR. Bukhari dan Muslim)

Imam al-Nawawi rahimahullah menguraikan tentang makna hadits di atas, "Dalam hadits ini terdapat larangan yang kuat dan ancaman yang keras atas perbuatan itu. Dan telah dinukil adanya ijma’ (konsensus) atas larangan hal tersebut. Berkata Al-Qadhi ‘Iyadh: 'Para ulama berbeda pendapat dalam kemakruhan menengadah pandangan ke langit ketika berdoa di luar waktu shalat.' Syuraih dan lainnya memakruhkan hal itu, namun mayoritas ulama membolehkannya. Mereka mengatakan: 'Karena langit adalah kiblatnya doa sebagaimana ka’bah adalah kiblatnya shalat, dan tidaklah diingkari menengadahkan pandangan kepadanya sebagaimana tidak dimakruhkan pula mengangkat tangan (ketika berdoa).' Allah Ta’ala berfirman: “Dan di langit adanya  rezeki kalian dan apa-apa yang dijanjikan (kepada kalian).” (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 2/171. Mawqi’ Ruh Al Islam)


JADI MATA YG TERCUNGKIL DALAM HADIST ITU TIDAKLAH DIMAKNAI SECARA HARFIAH, KETIKA ORANG MENENGADAH KE ATAS, MATANYA LANGSUNG TERCUNGKIL SECARA OTOMATIS, MELONCAT KELUAR BEGITU SAJA SEPERTI DALAM GAMBAR, BENER2 PEMIKIRAN YG TOLOL. HADIST ITU CENDERUNG KEPADA LARANGAN KERAS UNTUK TIDAK MENENGADAH KE LANGITSAMA HALNYA ANCAMAN BARANGSIAPA YG BANYAK DOSANYA MAKA AKAN MASUK NERAKA, APA ORANG YG BERBUAT DOSA AKAN MASUK NERAKA SAAT ITU JUGA??? CUMA ORANG TOLOL YG BILANG "IYA"

*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.

Jika hadist tentang 7 usus dianggap tidak masuk akal karena tidak mungkin muslim dan kafir punya jumlah usus yg berbeda. Lalu bagaimana dengan ayat Alkitab yg satu ini:
Lukas 10
16 Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku."
17 Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu."  
18 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.  
19 Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.

Dari ayat itu barangsiapa yg percaya Yesus maka tidak mempan dg bisa ular dan kalajengking, kita bawa ular dan kalajengking hidup pada orang Kristen, serta meminta agar mereka memegang atau menginjaknya. Saya yakin 100% bahwa tidak ada orang Kristen yang berani melakukannya. Ini menunjukkan bahwa berdasarkan standard Alkitab sendiri, maka pada masa sekarang tidak ada lagi Orang Kristen yang beriman atau mendapatkan kuasa Tuhan.
Barangkali ada Orang Kristen yang membantahnya, tetapi kalau Orang Kristen membantahnya maka berarti ayat di atas tidak relevan lagi dan mustahil dilakukan. Dengan berpatokan pada ayat di atas, maka tidak ada satupun lagi Orang Kristen yang beriman, kecuali kalau mereka berani menerima tantangan kita untuk memegang dan menginjak ular serta kalajengking.
Nah dari sini kita dapat mengatakan pada mereka, daripada melakukan Kristenisasi lebih baik memperbaiki keimanan Umat Kristen sendiri terlebih dahulu. Mereka sendiri TIDAK BENAR-BENARberiman pada ajaran mereka sendiri, bagaimana dapat membuat orang lain beriman pada agama mereka?!
*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*. 

 Selanjutnya jika hadist tentang adanya ancaman sholat menengadah ke langit mereka permasalahkan, padahal yg dilarang di hadist itu adalah dalam hal ibadah supaya muslim melakukan ibadah sholatnya dengan benar, lalu bagaimana dengan ayat Alkitab yg melarang laki2 untuk melihat perempuan, jika tetap dilakukan maka mata harus dicungkil, juga tidak boleh menyentuh perempuan, jika masih dilakukan maka tangan harus dipotong 


Matius 5 

27 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.  
29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.  
30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.

Secara Letterlijk maupun Figuurlijk, ayat ini mustahil dipakai. Bila diterapkan, maka banyak orang Kristen menjadi buta. Kan pemain film porno kebanyakan orang Kristen tuh, negara pusat pembuatan film porno juga adalah negara-negara barat yang mayoritas Kristen. Bisa pada picek tuh mata orang Kristen. Jangankan nonton film porno, melihat cewek seksi aja, tuh mata mesti dicungkil, sedangkan di dunia ini banyak sekali cewek-cewek seksi berseliweran. Bahkan  di gereja aja ada, saya tidak  yakin waktu ngadain misa di hari minggu cewek-cewek Kristen pada nutup aurat/berkerudung seprti dalam 1 Korintus 11:5-13. Apalagi di negara2 barat yg mayoritas Kristen itu terkenal dg negara2 penganut freesex, kalau melihat aja mata harus dicungkil, menyentuh tangan harus dipotong, apalagi berzinah???!! jika ayat ini diterapkan maka tidak ada satupun umat kristen yg matanya normal, pasti pada picek dicungkil semua. Tangannya juga pada buntung dipotong semuanya. Faktanya ayat ini ga ada yg jalanin kan, ckckck... alkitab emang cuma ganjelan pintu bagi umat kristen.

Wallahu'alam bishshowab...   

Kami sangat menghargai komentar pembaca sekalian, baik saran, kritik, bantahan dan lain sebagainya. 
Bagi pembaca yang ingin berkomentar silahkan untuk login dengan mengklik Login di Tombol Login komentar dan pilih akun yang ingin anda gunakan untuk Login, Bisa dengan Facebook, Twitter, Gmail dsb. 
 peraturan komentar: 
1. komentar pendek atau panjang tidak masalah, baik lebih dari satu kolom juga tidak apa-apa. 
2. komentar menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar tidak berbelit-belit. 
3. tidak menggunakan kata-kata kotor, hujat atau caci maki
4. langsung pada topik permasalahan

0 Response to "Non Muslim Punya Tujuh (7) Usus? Menjawab Fitnah Kristen Terhadap Hadits Kafir Makan Dengan Tujuh Usus"

Posting Komentar