Menjawab Tuduhan: Nabi Muhammad Bukan Keturunan Nabi Ibrahim

Rasulullah, keturunan ke-61 dari Nabi Ismail

Watsilah bin Asyqo berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari keturunan Ismail dan Allah memilih Quraisy dari keturunan Kinanah. Allah memilih Bani Hasyim dari Quraisy dan Allah memilih aku dari keluarga Bani Hasyim” (HR. Muslim dan At-Tirmidhi)

Hadith di atas, adalah informasi dari Rasulullah, mengenai silsilah beliau. Dan tidak ada maksud, untuk membangga-banggakan kemuliaan nasab yang dimilikinya.

Bani Hasyim – Suku Quraisy – Bani Kinanah
Rasulullah berasal dari Bani Hasyim, yang bertanggung-jawab dalam Pemeliharaan Ka’bah. Bani Hasyim dinisbatkan kepada anak keturunan Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr (Quraisy). Rasulullah sendiri adalah cicit dari Hasyim bin Abdu Manaf, dengan nasab : Muhammad Rasulullah bin Abdullah bin Abdu Muthalib bin Hasyim.

Keluarga Bani Hasyim, merupakan bagian dari Suku Quraisy, yang merupakan anak keturunan Fihr (Quraisy) bin Malik bin Al Nadhar bin Kinanah. Sementara Suku Quraisy, merupakan pecahan dari Bani Kinanah, yang berasal dari Kinanah bin Khuzayma bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan.

Sebagian besar bangsa Arab, termasuk Bani Kinanah, hanya mengetahui leluhur mereka sampai kepada Adnan. Umar bin Khatab pernah berkata : “Kami mengetahui daftar nenek moyang hanya sampai kepada Adnan”, bahkan Ibnu Abbas pernah menyatakan “antara Adnan dan Ismail ada 30 generasi yang tidak diketahui”.

Nasab Muhammad Rasulullah
Melalui penelitian yang panjang, akhir-akhir ini diperoleh data mutahir mengenai leluhur Rasulullah, yang dimulai dari Adnan sampai kepada Nabi Ibrahim, yaitu :

Adnan bin Add bin Humaisi‘ bin Salaman bin Aws bin Buz bin Qamwal bin Obai bin ‘Awwam bin Nashid bin Haza bin Bildas bin Yadlaf bin Tabikh bin Jahim bin Nahish bin Makhi bin Ayd bin ‘Abqar bin ‘Ubayd bin Ad-Da‘a bin Hamdan bin Sanbir bin Yathrabi bin Yahzin bin Yalhan bin Arami bin Ayd bin Deshan bin Aisar bin Afnad bin Aiham bin Muksar bin Nahith bin Zarih bin Sami bin Wazzi bin ‘Awda bin Aram bin Qaidar bin Nabi Ismail bin Nabi Ibrahim (“Ar Raheeq Al Makhtum”, tulisan Syaikh Safi-ur Rahman al-Mabarakpuri).

Sumber :
http://www.islamicity.com/forum/forum_posts.asp?TID=6582
http://www.quranandscience.com/his-biography/175-prophet-muhammad-family-tree.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Bani_Assad

Sehingga Nasab Rasulullah sampai kepada Nabi Ibrahim, adalah sebagai berikut :
Muhammad Rasulullah bin Abdullah bin Abdu Muthalib bin Hasyim (cikal bakal Bani Hasyim) bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr (cikal bakal Suku Quraisy) bin Malik bin Al Nadhar bin Kinanah (cikal bakal Bani Kinanah) bin Khuzayma bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan bin Add bin Humaisi‘ bin Salaman bin Aws bin Buz bin Qamwal bin Obai bin ‘Awwam bin Nashid bin Haza bin Bildas bin Yadlaf bin Tabikh bin Jahim bin Nahish bin Makhi bin Ayd bin ‘Abqar bin ‘Ubayd bin Ad-Da‘a bin Hamdan bin Sanbir bin Yathrabi bin Yahzin bin Yalhan bin Arami bin Ayd bin Deshan bin Aisar bin Afnad bin Aiham bin Muksar bin Nahith bin Zarih bin Sami bin Wazzi bin ‘Awda bin Aram bin Qaidar bin Nabi Ismail bin Nabi Ibrahim.

Pendapat Pendukung
Bible (Kejadian 25:12-15) mencatat anak-anak Ismail berdasarkan urutan kelahiran yaitu :
Nebayot (anak sulung Ismael), Kedar, Adbeel, Mibsam, Misyma, Duma, Masa, Hadad, Tema, Yetur, Nafish dan Kedma.

Nabi Muhammad Saw, terlahir dari keturunan Qaidar (Kedar) bin Nabi Ismail, didukung pendapat beberapa ahli Bible, antara lain :
1. The Davis Dictionary of the Bible (1980), sponsored by the Board of Christian Education of the Presbyterian Church in the USA, menulis pada artikel Kedar sebagai berikut :”… A tribe descended from Ishmael (Gen. 25:13) … The people of Kedar were Pliny’s Cedrai, and from their tribe Mohammed ultimately arose.””….suatu suku keturunan Ismail (Kej. 25:13)…. masyarakat keturunan Kedar ialah orang Pliny Cedrai, dan dari suku mereka itulah lalu Muhammad dilahirkan secara terhormat.”

    2. The International Standard Bible Encyclopedia dari A.S. Fulton menerangkan :”… Of the Ishmaelite tribes,Kedar must have been one of the most important and thus in later times the name came to be applied to all the wild tribes of the desert. It is through Kedar (“Keidar” in Arabic) that Muslim genealogists trace the descent of Mohammed from Ishmael.”

      3. Smith’s Bible Dictionary ikut menjelaskan :”Kedar (black). Second son of Ishmael (Gen. 25:13) … Mohammed traces his lineage to Abraham through the celebrated Koreish tribe, which sprang from Kedar. The Arabs in the Hejaz are called Beni Harb (men of war), and are Ishmaelites as of old, from their beginning. Palgrave says their language is as pure now as when the Koran was written (A.D. 610), having remained unchanged more than 1200 years; a fine proof of the permanency of Eastern Institutions.”

        Tiada keraguan bahwa Muhammad saw adalah keturunan langsung dari nabi Ismail dan bukti ini tidak dapat dibantah sebagaimana bukti-bukti yang meyakinkan di bawah ini.
        1. Keturunan Qurays adalah suku dari Muhammad saw. Mereka percaya dan meyakini sebagai keturunan Ismail. Jika pengakuan ini salah maka keturunan asli nabi Ismail akan mengajukan keberatan, namun tidak ada kaum lain yang pernah menyatakan demikian. Dan tidak ada satu keberatan pun yang pernah muncul.

          2. Di dalam Kejadian 17:20-21 Allah menjanjikan untuk memberkati anak cucu nabi Ismail dan akan menjadikan suatu bangsa yang besar. Jika Orang-orang Arab bukan dari keturunannya, dimanakah bangsa yang besar itu?

            3. Menurut Kejadian 25: 18 keturunan nabi Ismail bertempat tinggal dari Havilah sampai Tsur yang berlawanan arah dengan Mesir. Dari petikan ini menandakan kepada bagian luar Jazirah Arabia. Bahkan Paulus mengakui bahwa Hajjar mempunyai hubungan dengan bangsa Arab. “Sekarang Hajjar adalah nama bukit Sinai di Arab”. (Galatia 4:25)

              Nubuat Kenabian
              Pembuktian bahwa Muhammad Rasulullah, sebagai keturunan Qaidar (Kedar) bin Nabi Ismail menjadi penting, dikarenakan di dalam beberapa ayat Bible, ada bernubuat tentang bakal munculnya seorang nabi, dari kalangan keturunanQaidar (Kedar), diantaranya :

              1. Bahwasanya Nabi Muhammad akan Hijrah (dari Makkah), dan disambut penduduk kota yang didatanginya (Madinah).Yesaya, 21 : 13-17“Ucapan ilahi terhadap Arabia . Di belukar di Arabia kamu akan bermalam, hai kafilah kafilah orang Dedan ! Hai penduduk tanah Tema , keluarlah, bawalah air kepada orang yang haus, pergilah, sambutlah orang pelarian dengan roti! Sebab mereka melarikan diri terhadap pedang, ya terhadap pedang yang terhunus, terhadap busur yang dilentur, dan terhadap kehebatan peperangan. Sebab beginilah firman Tuhan kepadaku: “Dalam setahun lagi, menurut masa kerja prajurit upahan, maka segala kemuliaan Kedar akan habis. Dan dari pemanah-pemanah yang gagah perkasa dari bani Kedar, akan tinggal sejumlah kecil saja, sebab Tuhan, Allah Israel, telah mengatakannya.”Dedan : adalah di Arabia bagian Utara. Negeri yang dekat dengan kota Madinah.
                Tema : adalah anak Ismail, yang menghuni di utara kota Madinah .
                Kedar : adalah anak Ismail.
                Nubuat kitab Yesaya sangat otentik karena sesuai historis dimana Yahweh (Allah Israel ) berfirman bahwa anak-anakIsmail di Arabia akan mendapat wahyu dari-Nya. Wahyu yang diterima Yesaya memerintahkan kepada orang-orang Tema supaya menghidangkan makanan dan minuman kepada orang-orang yang lari dari pedang. Nabi Muhammad dan umat Muslim kota Makkah hijrah pada tahun 1 Hijriah menuju kota Madinah dimana mereka mendapat sambutan meriah dari penduduk kota Madinah.

                2. Bahwasanya umat Islam memenangkan peperangan melawan orang kafir, satu tahun setelah hijrah.Yesaya, 21 : 16-17“Dalam setahun lagi, menurut masa kerja prajurit upahan, maka segala kemuliaan Kedar akan habis. Dan dari pemanah-pemanah yang gagah… dari Bani Kedar akan tinggal sejumlah kecil saja.”Nubuat Nabi Yesaya tersebut, telah digenapi oleh ALLAH dalam perang Badar :
                  Dalam setahun lagi : tanggal 12 Robi’ul Awal tahun 1 Hijriyah umat Islam hijrah dari Makkah ke Madinah, dan setahun kemudian tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijriyah umat Islam berhasil mengalahkan orang-orang kafir Makkah dalam peperangan Badar.Walaupun Kedar adalah salah satu dari Bani Ismael, namun sebagian dari mereka masih ada yang membangkang dengan ajaran Nabi Muhammad saat itu. Tapi setelah Fathu Makkah (penaklukan kota Makkah) mereka semua (100%) menerima ajaran Nabi Muhammad SAW sampai detik ini, yaitu negara Arab Saudi (keturunan Kedar).

                  3. Bahwasanya Bani Ismail akan menyanyikan Nyanyian Baru bagi TuhanYesaya, 42 : 10-12“Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan dan pujilah Dia dari ujung bumi! Baiklah laut bergemuruh serta segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya. Baiklah padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa yang didiami Kedar! Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung! Baiklah mereka memberi penghormatan kepada Tuhann, dan memberitakan pujian yang kepada-Nya di pulau-pulau.”Nubuat Nabi Yesaya tersebut, telah digenapi oleh ALLAH kepada umat Islam :nyanyian baru bagi Tuhan : Takbir, Tasbih, Tahmid, Tahlil, Istighfar dan sebagainya.menyaringkan suara : umat Islam di berbagai negara, desa, kota, dan pulau, semuanya menyaringkan suara, untuk mengumandangkan Azan sebagai tanda waktu sholat.desa-desa yang didiamiKedar : nubuat ini hanya untuk orang Islam, karena Bani Kedar (keturunan Ismael) yang sekarang menjadi negara Arab Saudi penduduknya adalah 100% Islam.

                    4. Bahwasanya akan pindahnya Bait ALLAH, dari Yerusalem ke kota MakkahYesaya, 60 : 5-14“Kelimpahan dari sebrang laut akan beralih kepadamu. Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu… segala kambing domba Kedar… dan Nebayot… untuk ibadahmu… Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku… orang-orang asing akan membangun tembokmu… mereka akan menyebut engkau kota Tuhan.”Nubuat Nabi Yesaya tersebut, telah digenapi oleh ALLAH kepada umat Islam :kelimpahan dari sebrang laut akan beralih kepadamu : umat Islam dari seberang lautan manapun telah mengunjungi Bait ALLAH di Makkah, dan tidak lagi di Yerusalem.segala kambing/domba…untuk ibadahmu : umat Islam mensucikan Bait ALLAH di Makkah dengan berqurban kambing.menyemarakkan rumah keagungan-Ku : umat Islam dari seluruh dunia menyemarak-kan Bait ALLAH di Makkah setiap musim haji. Dan juga setiap harinya untuk ibadah Umroh atau ibadah rutinitas.orang-orang asing akan membangun tembokmu : bukan lagi orang Israel yang membangun tembok Bait ALLAH, tapi orang yang dianggap asing oleh Israel , yaitu orang-orang keturunan Ismael (orang Arab/Kedar).kota Tuhan : itulah Makkah telah menjadi kota ALLAH, bukan lagi di Yerusalem.

                      5. Bahwasanya umat Islam berqurban di Bait ALLAH, MakkahYesaya, 60 : 7“Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu, semuanya akan dipersembahkan di atas Mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku. Dan Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku.”Nubuat Nabi Yesaya tersebut, telah digenapi oleh ALLAH kepada umat Islam :segala kambing domba Kedar : pada setiap hari raya haji/Idul Adha, berbondong-bondong umat Islam dari seluruh dunia untuk ibadah haji, dan salah satu ritualnya yaitu berqurban kambing dan domba.menyemarakkan rumah keagungan-Ku : Masjidil Haram, Ka’bah di Makkah selalu semarak ketika musim Haji.
                        Semoga bermanfaat

                        Wallahu’alam bishshowab....

                        Kami sangat menghargai komentar pembaca sekalian, baik saran, kritik, bantahan dan lain sebagainya. 
                        Bagi pembaca yang ingin berkomentar silahkan untuk login dengan mengklik Login di Tombol Login komentar dan pilih akun yang ingin anda gunakan untuk Login, Bisa dengan Facebook, Twitter, Gmail dsb. 
                         peraturan komentar: 
                        1. komentar pendek atau panjang tidak masalah, baik lebih dari satu kolom juga tidak apa-apa. 
                        2. komentar menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar tidak berbelit-belit. 
                        3. tidak menggunakan kata-kata kotor, hujat atau caci maki
                        4. langsung pada topik permasalahan

                        0 Response to "Menjawab Tuduhan: Nabi Muhammad Bukan Keturunan Nabi Ibrahim"

                        Posting Komentar