MENJAWAB TUDUHAN TENTANG NABI ISA MATI DI SALIB MENURUT ALQUR'AN

Kristener sering kali menyatakan bahwa ketiga ayat ini bertentangan yaitu QS.An-Nissa:157-158., QS.Ali-Imran:55 & QS.Maryam:33, lebih konyolnya lagi, dia mengklaim bahwa QS. Maryam:33 adalah bukti nabi Isa mati disalib.


Tanggapan saya:

Yuk kita lihat ayat-ayatnya secara utuh:


إِذْ قَالَ اللّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُواْ وَجَاعِلُ
الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُواْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

(Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya". (Qs Ali-Imran:55)

Yuk kita belajar bahasa Arab sedikit ya !!!

Fahami dulu makna dari "Tawaffa" adalah "Imatah" (mematikan)

Kata "Tawaffa" tidak menunjukkan waktu tertentu dan juga tidak menunjukkan bahwa kematian itu telah berlalu, namun Allah Sub'hanahu wata'ala mewafatkannya kapan saja. Yang jelas tidak ada dalil bahwa waktunya telah berlalu. Mengenai bersambungnya kata "Mutawafika" dengan kata "Warofi'uka" tetap tidak menunjukkan satu hubungan yang sifatnya berurutan. Para ahli bahasa berpendapat bahwa kata sambung /wau/ itu tidak memberi faedah urutan waktu dan tidak pula Jama' (mengumpulkan) akan tetapi memberi faedah Tasyrik (keikutsertaan).

Hal ini bisa kita lihat dalam firman Allah yang menyatakan penciptaan langit dan bumi, terdapat beberapa ayat yang menyebutkan penciptaan bumi lebih dahulu seperti dalam Surah Al Baqarah 29 dan surah Thaha 4. Akan tetapi terdapat lebih banyak ayat2 dimana langit-langit disebutkan sebelum bumi (Surah Al A'raaf 54, Surah Yunus 3, Surah Hud 7, Surah Al Furqaan 59, Surah As-sajadah 4, Surah Qaf 38, Surah Al Hadied 4, Surah An-Naazi'aat 27 dan Surah As Syams 5 s/d 10). Jika kita tinggalkan surah An-Naazi'aat, tak ada suatu paragrafpun dalam Al Quran yang menunjukkan urutan penciptaan secara formal.

Ditinjau secara langsung ke dalam bahasa arab yang terdapat hanya huruf "Wa" yang artinya "dan" serta fungsinya menghubungkan dua kalimat. Terdapat juga kata "tsumma" yang berarti "disamping itu" atau "kemudian dari pada itu". Maka kata tersebut dapat mengandung arti urut-urutan. Yaitu urutan kejadian atau urutan dalam pemikiran manusia tentang kejadian yang dihadapi. Tetapi kata tersebut dapat juga berarti menyebutkan beberapa kejadian-kejadian tetapi tidak memerlukan arti urutan-urutan.

Bagaimanapun periode penciptaan langit-langit dapat terjadi bersama dengan dua periode penciptaan bumi. Di dalam Al Quran, hanya terdapat satu paragraf yang menyebutkan urutan antara kejadian-kejadian penciptaan secara jelas, yaitu Surah An-Naazi'aat: 27-33.

Izqolallahu ya'Isa Inni mutawaffika warofi'uka, Artinya adalah:
"Ketika Allah berkata: "Wahai 'Isa ! Sesungguhnya Aku akan mewafatkanmu dan akan mengangkat kamu kepadaKu, bisa juga bermakna demikian :
"Izqolallahu ya'Isa Inni rofi'uka illa wamutawaffika" , yang artinya menjadi
Ketika Allah berkata: "Hai 'Isa ! Sesungguhnya Akulah yang mengangkatmu kepadaKu dan yang mewafatkanmu."

Hal ini juga berdasarkan dalil bahwa didalam AlQur'an juga terdapat pemutlakan kata wafat untuk makna tidur, seperti dalam firman Allah :

"Wahualladzi yatawaffakum billayli waya'lamuma jarohtum binnahari."

“Dan Dialah yang memegang/menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari.”(Qs. 6:60)

”Allah memegang jiwa-jiwa ketika matinya dan jiwa yang belum mati di waktu tidurnya; lalu ditahanNya jiwa yang telah ditetapkan kematiannya dan dilepaskanNya yang lain sampai satu masa yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”.(Qs. 39:42)

Rasulullah ketika bangun tidur mengucapkan:
Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah Dia Mematikan kami (artinya, membangunkan kami setelah menidurkan kami) dan hanya kepada Dia saja tempat kembali.(HR. Bukhari)

Didalam kitab dan sunnah dibenarkan memutlakkan kata wafat untuk tidur. Jika demikian bisa jadi diangkatnya Nabi Isa putra Maryam itu dalam keadaan tidur sebagaimana dikatakan oleh Al Hasan Basri.

Jadi firman Allah tentang wafatnya Isa itu bisa diartikan menjadi :
Rofi'uka wamutawaffika
Kami mengangkatmu dan mewafatkanmu
Dia mengangkatmu (kelangit) lalu menurunkanmu (kedunia) dan mematikanmu sebelum hari kiamat, agar kamu menjadi salah satu tanda hari kiamat tiba.

Selanjutnya penafsiran lain, kata "Mutawwafa" adalah isim fail (nomina verbal) dari kata kerja "Tawaffahu", sehingga dapat diartikan "Jika ia menggenggamnya dan menghimpunnya kepadanya". Ibnu Qutaibah menafsirkan dalam kitab Gharibil Qur'an bahwa menggenggamnya dari bumi tanpa harus mematikan. Imam Ibnu Jarir Ath Thabari berkata: Kita sudah ketahui bahwa jika Allah mematikannya, maka tidak mungkin ia mematikannya sekali lagi lalu mengumpulkannya menjadi dua mayat

Sehingga penafsiran ayat itu menjadi :
Wahai Isa, sesungguhnya Akulah yang menggenggammu dari bumi dan yang mengangkatmu kepadaKu serta yang mensucikanmu dari orang-orang kafir yang mengingkari kenabianmu.

Dalam hal ini terdapat berita gembira untuk Nabi Isa tentang datangnya bantuan Allah untuk menyelamatkan dirinya dari tipu daya orang-orang kafir sehingga mereka dalam usaha untuk melaksanakan tipu daya itu tidak akan berhasil.
Allah SWT akan mengangkat Nabi Isa kepada Nya dan akan mewafatkannya pada saat ajalnya tiba, sesudah turun dari langit pada waktu yang ditentukan sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw, yang artinya ialah:
 “Tidak akan terjadi kiamat sehingga turun kepada kalian Ibnu Maryam sebagai hakim yang adil, ia mematahkan salib, membunuh babi, menghentikan jizyah dan melimpahkan harta sehingga tidak ada seorang pun yang mau menerima pemberian harta.” (Hadist Shahih diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari no. 2296)

Dalam Kitab Fathul Bari (kitab pensyarah -penjelas- shahih bukhari), Ibnu Hajar menjelaskan bahwa yang dimaksud yakhshirus shalib (mematahkan salib) adalah mematahkan kepercayaan agama kristen.

Dalam akidah islam, turunnya isa ke bumi yang kedua kali membawa misi-misi seperti:
- sebagai bukti bagi yahudi dan nasrani bahwa ia tidak dibunuh dan disalibkan
- sebagai saksi kebenaran agama Muhammad

- mendampingi Imam Mahdi dalam memerangi dajjal
- mengharamkan babi dan membuktikan ajaran yg benar

Setelah mengemban tugasnya ini barulah nabi isa wafat dan dibangkitkan kembali dipadang Masyar bersama seluruh manusia

Cocok bgt sama ayat ini:

“Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:22-23)

SELANJUTNYA KITA BAHAS QS.MARYAM:33

وَالسَّلامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا
Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”. (QS Maryam:33)

Tuduhan tersebut sesungguhnya menjadi sangat menggelikan bagi orang orang yang mau menggunakan kebersihan hati dan dan Akalnya sebagaimana mestinya.

Pada hakekatnya Semua manusia mengalama 3 fase ,yaitu :
1. Kelahiran (Awal dari Kehidupan didunia)
2. Kematian
3.Kebangkitan

Sebagaimana Firman Allah swt ini :

قَالَ فِيهَا تَحْيَوْنَ وَفِيهَا تَمُوتُونَ وَمِنْهَا تُخْرَجُونَ
Allah berfirman: “Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan. (QS.Al-A’raf:25)

PERHATIKAN KONTEKS QS 19:30-36 SELENGKAPNYA DENGAN MEMBACA AYAT SEBELUM DAN SESUDAHNYA!!!

قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيّاً
[19:30] Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,


وَجَعَلَنِي مُبَارَكاً أَيْنَ مَا كُنتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيّاً
[19:31] dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;



وَبَرّاً بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّاراً شَقِيّاً
[19:32] dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.


وَالسَّلَامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدتُّ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيّاً
[19:33] Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”.

ذَلِكَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ قَوْلَ الْحَقِّ الَّذِي فِيهِ يَمْتَرُونَ
[19:34] Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.


مَا كَانَ لِلَّهِ أَن يَتَّخِذَ مِن وَلَدٍ سُبْحَانَهُ إِذَا قَضَى أَمْراً فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُن فَيَكُونُ
[19:35] Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia.


وَإِنَّ اللَّهَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ هَذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيمٌ
[19:36] Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahIah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus.

Memperhatikan konteks ayat tersebut maka sangat jelas bahwa ayat 33 merupakan kutipan apa yang disampaikannya kepada bani Israel. Dan ia punya harapan dan keinginan bahwa ia senantiasa mendapatkan Kesejahteraan pada Masa ia di masa dilahirkan, saat meninggal dan saat dibangkitkan sama sekali tidak ada hubungannya dengan peristiwa penyaliban yang terkait dengan ayat QS Annisa 157-158.dan sama sekali tidak bisa dijadikan alat bukti atau bahwa ayat tersebut petunjuk kalau Isa As mati ditiang Salib.

Dalam hal ini, saya coba memberi sebuah Ilustrasi sederhana dan agar mudah dimengerti

Ilusrasi pertama :
Dalam sebuah kesempatan Umar (seorang Tokoh) menyatakan : “semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”.

Ilustrasi kedua :
Sebagian orang beranggapan kalau Umar (seorang Tokoh) tersebut dibunuh oleh perampok,sesungguhnya Dugaan tersebut hanya berdasarkan Asumsi dan prasangka saja, karena sesungguhnya ia sama sekali tidak mati ditangan perampok. Tetapi sesungguhnya nyawanya selamat saat perampokan tersebut

Orang yang berfikir jernih dan berotak normal dalam memahami 2 cerita tersebut maka akan bisa menyimpulkan bahwa dalam 2 cerita tersebut

1. Tidak ada yang bertentangan / Kontradiksi didalamnya
2. Pernyataan TOKOH dalam cerita pertama sama sekali tidak bisa dijadikan Bukti bahwa ia MATI dibunuh Perampok

Hanya orang orang yang berfikir dangkal atau otaknya sudah pindah ke dengkul yang menyimpulkan kalau 2 cerita tersebut bertentangan apalagi pernyataan TOKOH dalam cerita pertama dijadikan BUKTI kalau ia mati dirampok.

Selain Ilustrasi ini kita juga memperhatikan secara seksama, bahwa yang dinyatakan dan diharapkan Isa As yangdikutip QS.Maryam:33, di Surat yang sama yaitu Surat Maryam, Al Qur’an juga menceritakan tentang Yahya As, yang ia tidak dikutip pernyataannya tetapi Yahya As ditetapkan oleh Allah Kesejahteraan atas dirinya saat dilahirkan, meninggal dan dibangkitkan.

Lihat juga Firman Allah di QS.Maryam:12-15

يَا يَحْيَى خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ وَآتَيْنَاهُ الْحُكْمَ صَبِيّاً
[19:12] Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak,

وَحَنَاناً مِّن لَّدُنَّا وَزَكَاةً وَكَانَ تَقِيّاً
[19:13] dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dan dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa,

وَبَرّاً بِوَالِدَيْهِ وَلَمْ يَكُن جَبَّاراً عَصِيّاً
[19:14] dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.

وَسَلَامٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيّاً
[19:15] Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.

Jadi sekali lagi QS.Maryam :33 itu semisal dengan QS.Maryam:12-15. Sangat terkesan dipaksakan tuduhan bahwa QS.Maryam:33 dianggap sebagai bukti bahwa Isa as mati ditiang Salib.


SELANJUTNYA KITA BAHAS QS.AN-NISSA’:157-158

وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا * بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا

“dan karena ucapan mereka:` Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. An-Nissa’:157-158)

Ayat ini menerangkan pula bahwa di antara sebab-sebab orang Yahudi mendapat kutukan, dan kemurkaan Allah SWT ialah karena ucapan mereka, bahwa mereka telah membunuh Al-Masih putra Maryam, Rasul Allah, padahal mereka sebenarnya tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang disalib dan yang dibunuh itu ialah seorang yang diserupakan dengan Isa Al-Masih tentu saja yang diserupakan dengan Isa bukanlah orang baik-baik, dia adalah  penghianat yang menjebak nabi Isa. Mengenai kenapa tidak ditulis namanya di Alqur’an? Karena Alqur’an adalah kitab petunjuk mana yg haq & batil bukan kitab dongeng atau buku sejarah yg harus menuliskan secara detail nama, asal, alamat, atau mungkin hobi , makanan & minuman favorite si pelaku (diary kaleee...). Allah tidak menipu tapi menyelamatkan Nabi-Nya dari pembantaian Yahudi .

Akan jauh lebih tidak masuk akal lagi jika Tuhan yg harus turun sendiri  ke bumi untuk menebus dosa. Kalau seandainya benar Yesus disalib, demi menebus dosa bapaknya Adam. Berarti Allah tidak adil. Kalau Tuhan mengorbankan ‘Anak Tunggal-Nya’, berarti Tuhan tidak memiliki kasih sayang. Bukankah dalam agama Kristen Tuhan itu bersifat ‘adil’ dan ‘pengasih’. Jika demikian, kisah penyaliban Yesus tertolak melalui dua sifat Tuhan yang kontradiktif tsb. Lagipula dimana letak kekuasaan Tuhan yg Maha Pengampun jika dia yg harus turun sendiri untuk menebus dosa? Sama aja orang yg korupsi malah kita yg menawarkan diri dipenjara, maka orang ga akan takut korupsi untuk seterusnya. Ajaran tebus dosa adalah ajaran aneh yg tidak masuk akal, jika dosa memang ditebus Tuhan, maka manusia tdk akan takut melakukan maksiat, sebejat apapun akan tetap masuk surga, toh yg dihukum adalah Tuhan bukan manusia pendosa & tiket masuk surga sudah dibayar pake nyawa Tuhan. Apa jadinya dunia kalau kayak gitu???? Cuma jadi sarang maksiat!!!

Tidak ada dosa waris !!! baca:
 “Mengapa peribahasa ini terus disebut-sebut di negeri Israel? ‘Orang tua makan buah anggur yang asam rasanya, tetapi anak-anaklah yang ngilu giginya.’ Demi Aku, Allah yang hidup, TUHAN Yang Mahatinggi, peribahasa ini tidak akan lagi diucapkan di Israel. Nyawa setiap orang adalah milik-Ku, baik nyawa orang tua maupun nyawa anaknya. Orang yang berdosa, dialah yang akan mati.” (Yehezkiel 18: 2-4)

“Orang yang berbuat dosa, dialah yang akan mati. Anak tidak harus menanggung akibat dari kesalahan ayahnya; sebaliknya, ayah pun tidak harus menanggung akibat dari dosa-dosa anaknya. Orang yang baik akan mendapat ganjaran yang baik karena perbuatannya yang baik. Dan orang yang jahat akan menderita akibat dari kejahatannya.” (Yehezkiel 18: 20).
=============================================================
SALAH SATU BUKTI YESUS TIDAK DISALIB:

Orang yang disalib  itu kan sudah mati (Kita anggap aja Yesus) terus tiba-tiba kenapa waktu yesus ketemu muridnya kok mereka ketakutan seperti melihat hantu?

“Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.” (Markus 14:50)

Begini logikanya mereka sepuluh orang murid yang melarikan diri ketika terjadi penangkapan yesus adalah tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Yesus kecuali Petrus yang ikut melihat Yesus disalib, mereka bukan saksi mata, mereka bertanya-tanya "apakah Yesus sang guru mereka telah mati". Yang mereka tahu adalah dari isu, gosip, kabar orang-orang bahwa mayat yang disalib sudah diturunkan. Mereka murid yesus ini menyimpulkan "Waduh  Yesus Guru kita sudah mati nih".

Sehingga pas ketemu Yesus mereka kaget ketakutan setengah mati "wah ada hantu ..."
Lukas 24:36-38

24:36. Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!"
24:37 Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu.
24:38 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu?

Karena mereka ingat firman bahwa setiap orang yang telah mati akan menjadi Malaikat, roh / makhluk rohaniah / spirit / hantu / invisible man (Lukas 20:36)

“Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan.” (Lukas 20:36.)

Kemudian agar mereka - para murid Yesus tidak takut akan Yesus- Guru mereka  Yesus meyakinkan bahwa dia bukan hantu bukan roh karena bertulang berdaging maka kemudian Yesus makan ikan goreng (kira2 pake kerupuk juga ga ya ^_^ ?????)

Lukas 24:39-43

24:39 Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah,   karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku."
24:40 Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka.
24:41 Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?"
24:42 Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng.
 24:43 Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka.

Jadi yesus belum mati alias bukan yesus yang disalib, Kalau Yesus yang disalib maka yesus sudah mati (sebagaimana Firman dalam Injil Markus dan Yohanes diatas) sedangkan orang mati hanya bangkit menjadi hantu / roh yang nggak bisa makan ikan goreng. Hantu bisa makan itu hanya ada di film-film mandarin Hongkong & Film horor Suzanna iya kan? "hmmmm.... sesuatu buanget yuaaaah" *Syahrini mode on... hehehee... Senyum itu sehat ^_^
Sumber


Kami sangat menghargai komentar pembaca sekalian, baik saran, kritik, bantahan dan lain sebagainya. 
Bagi pembaca yang ingin berkomentar silahkan untuk login dengan mengklik Login di Tombol Login komentar dan pilih akun yang ingin anda gunakan untuk Login, Bisa dengan Facebook, Twitter, Gmail dsb. 
 peraturan komentar: 
1. komentar pendek atau panjang tidak masalah, baik lebih dari satu kolom juga tidak apa-apa. 
2. komentar menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar tidak berbelit-belit. 
3. tidak menggunakan kata-kata kotor, hujat atau caci maki
4. langsung pada topik permasalahan

0 Response to "MENJAWAB TUDUHAN TENTANG NABI ISA MATI DI SALIB MENURUT ALQUR'AN"

Posting Komentar