Menjawab Tafsir Ngawur situs IsadanIslam.com Isadanalfatihah.com Soal al-Fatihah



Pada artikel ini mereka menuliskan tafsir khayalan mereka dengan seenak perutnya menafsirkan al-Qur’an:

Penyembahan, Bila Membenci Orang, Ditolak Allah
PDF

Email
Iyakka Na Budu
Kami pernah membaca buku Gulag Archipelago oleh Aleksandra Solzhenitsyn.  Dalam bukunya ia menjelaskan tentang masa komunisme di Rusia.  Ada satu kejadian dimana kebanyakan karyawan kurang suka pada pimpinannya.  Namun pada pertemuan sesudah pimpinan berpidato, mereka bertepuk-tangan dengan semangat selama tiga puluh menit.  Bahkan mereka takut berhenti bertepuk-tangan.  Takut dianggap kurang menghargai pimpinan. Bila hal itu terjadi, mereka dapat dipecat atau dipenjara.
Pujian yang Tidak Berarti
Akibatnya, walaupun dalam hati membenci pimpinan, mereka tetap bertepuk-tangan dengan semangat.  Terdorong rasa takut.  Semua pasti setuju bahwa pujian dan penghargaan seperti ini sama-sekali tidak berarti.
Ayat ke-lima Al-Fatihah berhubungan dengan memberi pujian dan penghargaan kepada Allah.
Menurut M. Quraish Shihab, istilah bahasa Arab na’budu biasa diterjemahkan dengan “menyembah, mengabdi, dan taat”.  Dalam Al-Quran bahasa Inggris, na’budu diterjemahkan dengan kata worship. ’Worship’ dapat diartikan ‘menyembah’ (Lihatlah terjemahan Yusuf Ali, Pickthal).
Bertepuk tangan sambil cemberutPenyembahan Harus Berdasarkan Kasih
Hanya penyembahan yang berdasarkan kasih diterima Allah SWT.   Penyembahan yang tidak berasal dari hati yang sangat rindu akan Allah tidak akan diterima-Nya.  Maka, sikap rutin, acuh-tak-acuh, dingin dan bosan dalam penyembahan jelas ditolak Allah.  Penyembahan yang disampaikan tanpa kasih dalam hati untuk Allah sia-sia saja.
Siapakah sebenarnya yang mengasihi Allah?  Injil memuat ayat yang menolong menjawab pertanyaan ini. “Jikalau seorang berkata: ‘Aku mengasihi Allah,’ dan iamembenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidakmengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidakdilihatnya.” (Injil, Surat I Yohanes 4:20).
Ucapan Iyyaka Na’Budu Tanpa Kebencian di Hati
Lalu bagaimana seseorang mengucapkan ribuan kali iyyaka na’budu, tetapi ada kebencian di hatinya terhadap orang lain?  Penyembahannya tidak diterima Allah!.
Saudara dapat memberi penyembahan kepada Allah yang selalu diterima-Nya.  Isa Al-Masih dapat memberikan Saudara hati yang baru, hati yang betul-betul mengasihi Allah. (Kitab Nabi Yehezkiel 36:26).  Demikian penyembahan Saudara akanberasal dari hati yang murni. Pujian Saudara akan diterima Allah!
Penyembahan dari hati baru yang penuh kasih kepada Allah akan diterima Sang Pencipta.

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.

Email


Ini lah tafsir ngawur seenak perutnya dalam memahami al-Qur’an. Dalam Islam menafsirkan Al-Qur’an memiliki kriteria khusus, tidak sembarang orang menafsirkan Al-Qur’an tapi ada kaidah-kaidah tertentu agar penafsiran tidak keliru, para ulama Islam terdahulu (Shalafus Shalih) telah menjelaskan kriteria atau kaidah tersebut. Berikut kaidah atau kriteria dalam menafsirkan al-Qur’an:
1.       Sesuai dengan kaidah bahasa Arab
2.       Menggabungkan antara Diroyah dan Riwayah
3.       Mendahulukan penafsiran al-Qur’an dengan Al-Qur’an
4.       Menafsirkan Al-Qur’an dengan As-Sunnah
5.       Mengedepankan Penafsiran dari Shahabat dari pendapat sendiri. (Al-Qur’an di tafsirkan dengan Perkataan Shahabat)
6.       Mencermati dan memaksimalkan peran Asbabun Nuzul
7.       Dan lain sebagainya.
Untuk lebih jelasnya anda bisa baca artikel selengkapnya di sini: Kaidah penting dalam Menafsirkan Al-Qur’an

Rambu-Rambu dalam menafsirkan ini apakah dilakukan atau dilaksanakan oleh Situs IsadanIslam.com?
Sudah pasti tidak, bahkan cendrung mengakali dan seenakna menafsirkan al-Qur’an. Mereka juga dengan seenaknya menggabungkan antara al-Qur’an dengan Hadits.
Penafsiran: Na’budu harus dengan Kasih (Kasih dalam Konsep Kristen) kemudian disambung dengan ayat alkitab, adalah sebuah kejahatan dan pelintiran tanpa malu oleh situs isadanIslam.com.
Insya Allah kami akan menerbitkan artikel yang berkaitan tentang Tafsir al-Fatihah yang merujuk pada kaidah-kaidah yang benar yang dilakukan oleh para Ulama Islam seperti Ibnu Katsir, dan sebagainya.

*****

Kami sangat menghargai komentar pembaca sekalian, baik saran, kritik, bantahan dan lain sebagainya. 
Bagi pembaca yang ingin berkomentar silahkan untuk login dengan mengklik Login di Tombol Login komentar dan pilih akun yang ingin anda gunakan untuk Login, Bisa dengan Facebook, Twitter, Gmail dsb. 
 peraturan komentar: 
1. komentar pendek atau panjang tidak masalah, baik lebih dari satu kolom juga tidak apa-apa. 
2. komentar menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar tidak berbelit-belit. 
3. tidak menggunakan kata-kata kotor, hujat atau caci maki
4. langsung pada topik permasalahan

0 Response to "Menjawab Tafsir Ngawur situs IsadanIslam.com Isadanalfatihah.com Soal al-Fatihah"

Posting Komentar