Bantah Tuntas Pelintiran Al-Qur'an Tentang Al-Qur'an membenarkan Alkitab atau Injil


"Kristen tidak malu-malu memelintir ayat-ayat al-Qur'an untuk mencari pembenaran, tidak segan-segan, mengutip cuma satu ayat, sepotong saja, bahkan tak jarang merubah arti untuk mencari pembenaran"

Sudah menjadi kebiasan, Kristen tidak henti-hentinya mencari-cari pembenaran atas ajaran palsu mereka. dari masalah ketuhanan Yesus atau Isa, hingga masalah lainnya.
pada kali ini saya akan membahas mengenai pelintiran mereka terhadap ayat-ayat al-Qur'an yang mereka jadikan pembenaran bahwa Al-Qur'an menyatakan Alkitab merupakan kebenaran, petunjuk, asli, bukan palsu dan sebagainya.

berikut ayat-ayat Al-Qur'an yang selalu atau senantiasa mereka gunakan untuk menjadi pembenaran :


* ALKITAB ADALAH KEBENARAN ==>Qs.2:176


* ALKITAB ADALAH BACAAN YANG BENAR ==>Qs.2:121
* ALKITAB ADALAH KITAB-KITAB YANG LURUS ==>Qs.98:3-4
* ALKITAB ADALAH ALFURQAAN YANG MEMBEDAKAN SALAH DAN BENAR ==>Qs.3:3-4
* ALKITAB ADALAH KITAB YANG BERI PENJELASAN SEMPURNA ==>Qs.15:1
* ALKITAB ADALAH KITAB YANG TERANG DAN MEMBENARKAN KITAB SEBELUMNYA TAURAT -==> QS: 5:46


ayat-ayat di atas adalah ayat-ayat favorit yang selalu dikutip orang kristen untuk membenarkan Alkitab atau injil mereka yang telah palsu, salah satunya seperti yang dilakukan situs Isadanislam.com klik disini Injil, Palsu atau tidak?

baiklah tidak perlu berpanjang-panjang mari kita bahas ayat-ayat tersebut:
* ALKITAB ADALAH KEBENARAN ==>Qs.2:176


Konteks ayat diatas dimulai dari ayat ke 174
174 Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api[109], dan Allah tidak akan berbicara[110] kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih.
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa firman Allah tersebut di atas (S. 2: 174 dan S. 3: 77) diturunkan tentang (kebiasaan) kaum Yahudi (yang menyimpang dari ajaran yang sebenarnya).
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari ‘Ikrimah.)

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa turunnya ayat ini (S. 2: 174) dalam peristiwa berikut: Pemimpin dan ulama kaum Yahudi biasa mendapat persembahan dan sanjungan rakyat bawahannya. Mereka mengharap agar Nabi yang akan diutus itu diangkat dari kalangan mereka. Ketika Nabi Muhammad SAW diutus bukan dari kalangan Yahudi, mereka takut kehilangan sumber keuntungan, kedudukan dan pengaruh. Mereka ubah sifat-sifat Muhammad yang di kitab Taurat, dan mengumumkan kepada para pengikutnya dengan berkata. “Inilah sifat Nabi yang akan keluar di akhir zaman dan tidak sama dengan sifat Muhammad ini.”
(Diriwayatkan oleh at-Tsa’labi dari al-Kalbi, dari Abi Shaleh yang bersumber dari Ibnu Abbas.)

175. Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka!
176. Yang demikian itu adalah karena Allah telah menurunkan Al Kitab dengan membawa kebenaran; dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang (kebenaran) Al Kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan yang jauh (dari kebenaran).
Kristen yang menganggap benar berarti membenarkan bahwa Alkitab memang benar-benar telah dirubah.

* ALKITAB (Milik Kristen) ADALAH BACAAN YANG BENAR ==>Qs.2:121
Mari kita lihat konteksnya :
119. Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka
120. Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum Yahudi Madinah dan kaum Nashara Najran mengharap agar Nabi SAW shalat menghadap qiblat mereka. Ketika Allah SWT membelokkan qiblat itu ke Ka’bah, mereka merasa keberatan. Mereka berkomplot dan berusaha agar supaya Nabi SAW menyetujui qiblat sesuai dengan agama mereka. Maka turunlah ayat tersebut di atas (S. 2: 120) yang menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi dan orang-orang Nashara tidak akan senang kepada Nabi Muhammad SAW walaupun keinginannya dikabulkan.
(Diriwayatkan oleh Tsa’labi yang bersumber dari Ibnu Abbas.)

121. Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya[84], mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.

pada ayat ini, di manakah pembuktian Alkitab sekarang masih benar? justru pada ayat ini kecaman bagi mereka, yahudi dan Kristen yang tidak membaca Alkitab dengan bacaan yang sebenarnya / sesungguhnya. (tidak menafsirkan seenaknya). mereka yang mengikuti Alkitab beriman dan mengikutinya niscaya mereka akan segera menerima Islam, sebagaimana yang dilakukan para rahib terdahulu, Bukhairah dsb. 
* ALKITAB (Milik Kristen) ADALAH KITAB-KITAB YANG LURUS ==>Qs.98:3-4
Mari kita baca konteks ayat ini :
1. Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,
2. (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran),
3. di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus[1594]
4. Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.
5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
6. Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.

Setelah membaca ayat ini niscaya pembaca akan paham maknanya.
* ALKITAB (Milik Kristen) ADALAH ALFURQAAN YANG MEMBEDAKAN SALAH DAN BENAR ==>Qs.3:3-4
Mari Lihat konteks ayat ini :
1. Alif laam miim.
2. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya[181].
3. Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,
4. sebelum (Al Quran), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan[182]. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa).
memang benar  Allah menurunkan Taurat dan Injil kepada nabi sebelum Nabi Muhammad untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah. menjadi petunjuk jalan yang benar. namun adakah pada ayat ini jaminan kitab-kitab tersebut akan terus lurus bebas dari pengeditan dan penambahan dari tangan-tangan manusia? dengan kata lain kitab-kitab tersebut bebas dari pemalsuan? tidak ada jaminan sama sekali.
* ALKITAB (Milik Kristen) ADALAH KITAB YANG BERI PENJELASAN SEMPURNA ==>Qs.15:1
Berikut terjemahan lengkapnya :
1. Alif, laam, raa. (Surat) ini adalah (sebagian dari) ayat-ayat Al-Kitab (yang sempurna), yaitu (ayat-ayat) Al Quran yang memberi penjelasan.
jika membaca terjemah secara lengkap maka akan ditemukan kebenaran yang sesungguhnya bahwa tidak ada ayat pun dalam Al-Qur'an yang membenarkan atau menyatakan kalau Alkitab sekarang asli, masih original dan sebagai petunjuk. sudah menjadi dasar bagi kristen mereka senang memotong-motong bagian-bagian ayat. sehingga seolah-olah benar, padahal itu adalah pelintiran.

* ALKITAB ADALAH KITAB YANG TERANG DAN MEMBENARKAN KITAB SEBELUMNYA TAURAT -==> QS: 5:45, 46 
sekarang mari kita lihat konteks Ayat tersebut secara lengkap:
Qs: Al-Maidah: 5:41
41. Hari Rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu diantara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka:"Kami telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong[415] dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu[416]; mereka merobah[417] perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah di robah-robah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini maka hati-hatilah." Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatupun (yang datang) daripada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.
[415]. Maksudnya ialah: orang Yahudi amat suka mendengar perkataan-perkataam pendeta mereka yang bohong, atau amat suka mendengar perkataan-perkataan Nabi Muhammad s.a.w untuk disampaikan kepada pendeta-pendeta dan kawan-kawan mereka dengan cara yang tidak jujur.

[416]. Maksudnya: mereka amat suka mendengar perkataan-perkataan pemimpin-pemimpin mereka yang bohong yang belum pernah bertemu dengan Nabi Muhammad s.a.w. karena sangat benci kepada beliau, atau amat suka mendengarkan perkataan-perkataan Nabi Muhammad s.a.w. untuk disampaikan secara tidak jujur kepada kawan-kawannya tersebut.

42. Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram[418]. Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta putusan), maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka, atau berpalinglah dari mereka; jika kamu berpaling dari mereka maka mereka tidak akan memberi mudharat kepadamu sedikitpun. Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil.
[418]. Seperti uang sogokan dan sebagainya.
43. Dan bagaimanakah mereka mengangkatmu menjadi hakim mereka, padahal mereka mempunyai Taurat yang didalamnya (ada) hukum Allah, kemudian mereka berpaling sesudah itu (dari putusanmu)? Dan mereka sungguh-sungguh bukan orang yang beriman.
44. Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.
45. Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.
46. Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.
47. Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya[419]. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik[420].
[419]. Pengikut pengikut Injil itu diharuskan memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalam Injil itu, sampai pada masa diturunkan Al Quran.

[420]. Orang yang tidak memutuskan perkara menurut hukum Allah, ada tiga macam:
a. karena benci dan ingkarnya kepada hukum Allah, orang yang semacam ini kafir (surat Al Maa-idah ayat 44).
b. karena menurut hawa nafsu dan merugikan orang lain dinamakan zalim (surat Al Maa-idah ayat 45).
c. karena fasik sebagaimana ditunjuk oleh ayat 47 surat ini. 

48. Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian[421] terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu[422], Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
[421]. Maksudnya: Al Quran adalah ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam kitab-kitab sebelumnya. [422]. Maksudnya: umat Nabi Muhammad s.a.w. dan umat-umat yang sebelumnya.

49. dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.
50. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?



Setelah membaca ayat-ayat diatas akan terlihat dengan jelas, Alkitab Taurat dan Injil merupakan Kitab Suci yang Allah turunkan kepada Nabi-nabi terdahulu. dan benar merupakan petunjuk kebenaran pada saat itu.
bukan berlaku untuk selamanya. karena pada ayat 48 telah jelas diterangkan bahwa Al-Qur'an akan menggantikan kitab-kitab terdahulu tersebut dan menjadi batu ujian, sebagai standar kebenaran kitab-kitab terdahulu. artinya kitab-kitab terdahulu tersebut tidak terjamin keasliannya.

jika kita membaca ayat-ayat di atas tidak ada satupun ayat al-Qur'an yang membenarkan Alkitab alias menyatakan Alkitab itu Asli sampai hari ini. yang ada justru ketegasan bahwa Alkitab sudah rusak oleh tangan-tangan manusia.

Qs: Al-Baqarah: 2: 79
79. Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.

bukankah ini sangat jelas ??
apakah kristen masih tidak percaya?? silahkan baca fakta-fakta kepalsuan Alkitab pada artikel berikut: 





Wallahu A'lam Bis-Shawab



******
Kami sangat menghargai komentar pembaca sekalian, baik saran, kritik, bantahan dan lain sebagainya. 
Bagi pembaca yang ingin berkomentar silahkan untuk login dengan mengklik Login di Tombol Login komentar dan pilih akun yang ingin anda gunakan untuk Login, Bisa dengan Facebook, Twitter, Gmail dsb. 
 peraturan komentar: 
1. komentar pendek atau panjang tidak masalah, baik lebih dari satu kolom juga tidak apa-apa. 
2. komentar menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar tidak berbelit-belit. 
3. tidak menggunakan kata-kata kotor, hujat atau caci maki
4. langsung pada topik permasalahan

0 Response to "Bantah Tuntas Pelintiran Al-Qur'an Tentang Al-Qur'an membenarkan Alkitab atau Injil"

Posting Komentar