Apakah Allah Tidak Konsisten Sehingga Menasakh Ayat-Ayat Al-Qur'an?


"Tuhan awalnya menurunkan suatu hukum atau ayat, kemudian dibatalkan, bukankah itu Tuhan berubah fikiran? Tuhan tidak konsisten.????"




Selama ini kita sebagai umat Islam yang membaca dan mengkaji Al-Qur'an Insya Allah akan mengenal istilah-istilah Nasakh dan Mansukh di dalam Al-Qur'an.
Nasakh secara umum diartikan Pembatalan ketentuan hukum yang datang kemudian, guna membatalkan atau mencabut atau menyatakan berakhirnya masa pemberlakuan hukum yang terdahulu, sehingga ketentuan hukum yang berlaku adalah yang ditetapkan terakhir. untuk defenisi dan maknanya bisa dibaca selengkapnya di sini

Sehingga pada ayat-ayat al-Qur'an akan ditemukan ayat-ayat yang pada kemudian di nasakh oleh ayat-ayat al-Qur'an yang lainnya.

umat Islam sejak lama mengenal Naskh dan mansukh namun tidak ada satupun yang mempermasalahkan hal tersebut, yang aneh malah hal tersebut dipermasalahkan oleh orang Non-Muslim, yakni Kristen yang sering menuduh Allah dalam Islam tidak konsisten.

"logika sederhana mereka menyatakan: bahwa Tuhan awalnya menurunkan suatu hukum atau ayat, kemudian dibatalkan, bukankah itu Tuhan berubah fikiran? Tuhan tidak konsisten."

Sederhananya  dengan logika seperti di atas  memang benar, tapi pada kenyataannya, Apakah benar demikian? 

dalam menjawab pernyataan ini, sebelumnya kita perlu memahami dulu Allah seperti apakah sifat-sifat Allah tersebut, dan perbedaan Sifat-sifat Allah dengan konsep Tuhan dalam ajaran Kristen.

sebab, ketika mereka menyatakan demikian mereka menganalogikan atau menggunakan frame ajaran mereka untuk menilai konsep Islam, sehingga dengan frame yang salah tersebut menghasilkan kesimpulan yang keliru.

Sesungguhnya Allah itu Maha Kuasa, Maha Tahu dan Maha Berkehendak

Dalam Islam Allah itu Maha Kuasa, Maha Tahu dan Maha Berkehendak. Sehingga istilah tidak konsisten itu tidaklah tepat.


QS: Al-Hasyr 23. Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.

Qs; Hud 1. Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu, 

Qs: Al-Maidah 97. Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia[444], dan (demikian pula) bulan Haram[445], had-ya[446], qalaid[447]. (Allah menjadikan yang) demikian itu agar kamu tahu, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. 

Qs: Ar-Ra'd: 41. Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami mendatangi daerah-daerah (orang-orang kafir), lalu Kami kurangi daerah-daerah itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya? Dan Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya), tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya; dan Dia-lah Yang Maha cepat hisab-Nya. 

Qs: Al-Fath: 11. Orang-orang Badwi yang tertinggal (tidak turut ke Hudaibiyah) akan mengatakan: "Harta dan keluarga kami telah merintangi kami, maka mohonkanlah ampunan untuk kami"; mereka mengucapkan dengan lidahnya apa yang tidak ada dalam hatinya. Katakanlah : "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah jika Dia menghendaki kemudharatan bagimu atau jika Dia menghendaki manfaat bagimu. Sebenarnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. 

Pada ayat-ayat yang telah dijelaskan di atas, Allah sesungguhnnya Maha Kuasa, Maha Tahu, dan Maha Berkehendak atas segala sesuatu, artinya apa. tidaklah segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini dari dulu hingga sekarang dan seterusnya hingga hari kiamat, luput dari pandangan Allah, serta luput dari kehendak Allah, tidak ada satupun yang terjadi di muka bumi ini  terjadi selain dari kehendak Allah. 

sehingga apa yang terjadi pada Nask dan Mansukh bukanlah karena Allah berubah fikiran, (seperti yang dituduhkan) melainkan memang karena kehendak Allah demikian.

dan Perlu diketahui bahwa sebelum Allah menciptakan dunia ini Allah sudah menetapkan segala sesuatu yang akan terjadi hingga hari kiamat  di dalam kitab Lauh Mahfudz. yang berupa takdir serta segala hal di dalamnya.


Rasulullah shallallahu 'alaihiwasallam bersabda: 
إن أوَّلَ ما خلق اللهُ تعالى القلمُ فقال له: اكتب! فقال: رب وماذا أكتب ؟ قال: اكتب مقادير كل شىء حتى تقوم الساعة 
Artinya: "Sesungguhnya mahluk yang pertama kali Allah ciptakan adalah Al-Qalam, kemudian Allah berfirman kepadanya: Tulislah! Kemudian Al-Qalam berkata: Wahai Rabbku, apa yang aku tulis? Allah berfirman: Tulislah taqdir segala sesuatu sampai datang hari kiamat" (HR.Abu Dawud dan dishahihkan Syeikh Al-Albany). 




كتب الله مقادير الخلائق قبل أن يخلق السماوات والأرض بخمسين ألف سنة قال وعرشه على الماء 
Artinya: "Allah telah menulis taqdir semua mahluk 50 ribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi, dan Arsy Allah berada di atas air." (HR. Muslim). 


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Mengomentari hadits Diatas dnegan menjelaskan:


فهذا القلم خلقه لما أمره بالتقدير المكتوب قبل خلق السموات والأرض بخمسين ألف سنة وكان مخلوقا قبل خلق السموات والأرض وهو أول ما خلق من هذا العالم وخلقه بعد العرش كما دلت عليه النصوص وهو قول جمهور السلف 
"Al-Qalam ini Allah ciptakan ketika Allah memerintahkannya menulis taqdir semenjak 50 ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi, jadi Al-Qalam tersebut diciptakan sebelum langit dan bumi, dan dia adalah mahluk pertama yang pertama dicipta sebelum alam semesta, dan penciptaannya setelah Al-'Arsy , sebagaimana ditunjukkan oleh dalil-dalil dan inilah pendapat jumhur salaf" (Majmu' Al-Fatawa 18/213). 


firman Allah::


Kami tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Alquran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun seeasr zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebi besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfuzh). (QS. Yunus, 10:61)



Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauhul Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah. (QS. Al Hajj, 22:70)




Dari penjelasan di atas mengenai Sifat-Sifat Allah serta ketetapan Allah maka adalah sangat tegas Allah Maha Suci dari apa yang mereka tuduhan, tuduhan-tuduhan mereka Allah berubah fikiran, tidak konsisten dan sebagainya, sangatlah keliru.

karena Allah maha Tahu dan Maha berkehendak. Jauh sebelum terciptanya bumi ini Allah sudah menetapkan segala sesuatunya hingga kiamat. sehingga apa yang terjadi pada kitab atau wahyu yang Allah turunkan mengenai Nask dan Mansukh ini bukanlah suatu pembatalan akan tetapi merupakan kehendak Allah yang sudah sejak awal Allah tetapkan dalam penciptaan Lauh Al-Mahfudz.

Kenapa Kristen berfikir Allah itu Berubah Fikiran?

Seperti yang saya jelaskan di awal, Kristen menilai Allah berdasarkan Frame ajaran mereka terhadap. berdasarkan frame pemahaman mereka terhadap Tuhan dalam Alkitab yang kemudian dengan frame tersebut mereka menilai Tuhan atau Allah dalam konsep Islam. maka sangat wajar keliru dan salah kaprah. karena Frame yang mereka jadikan sebagai alat untuk menilai sendiri sangat keliru.

frame yang keliru ini tidak serta merta ada dengan sendirinya melainkan di dasari oleh Alkitab yang menhina dan melecehkan Tuhan. yang kemudian menghasilkan pemahaman atau frame tentang Tuhan yang keliru.

berikut Ayat-ayat Alkitab yang menjadikan atau menciptakan frame yang keliru mengenai Tuhan.

Kejadian
18:17 Berpikirlah TUHAN: "Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini?

Pada ayat ini Allah dikatakan berfikir terlebih dahulu untuk melakukan sesuatu, terhadap Abraham, apakah Aku aka menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak aku lakukan ini?
ayat ini sangat berbahaya, seolah-olah Tuhan itu ingin melakukan sesuatu harus berfikir dulu.. maka wajar kalau TUhan menurut Kristen berfikir seperti manusia, dan wajar Tuhan menurut mereka bisa berubah fikiran.

 Kejadian 6 : 5 – 7 berikut ini :
Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah Tuhan, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. Berfirmanlah Tuhan : ”Aku akan mengapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.


Pada ayat ini Alkitab menerangkan Tuhan punya sifat menyesal. di sini sangat aneh karena TUhan menyesal seolah-olah Tuhan tidak Maha Tahu sehingga dalam Penciptaan Keliru, sehingga Tuhan menyesal di Kemudian hari.  ayat ini sangat meyesatkan, menciptakan Frame bahwa Tuhan bisa menyesal, tidak maha Tahu, seperti manusia, bisa keliru dalam berkarya, atau menciptakan. maka adalah wajar perubahan Hukum atau ketetapan TUhan dalam pandangan Kristen bukanlah murni atas kehendak Tuhan sejak lama, melainkan karena memang benar-benar TUhan berubah fikiran.

yang terparah adalah Alkitab menyatakan TUhan tidak Maha Tahu sehingga Harus Turun ke dunia untuk mengecek kebenaran

Silahkan baca Kejadian 18 : 20 – 21
20. Sesudah itu berfirmanlah Tuhan : “Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya. 21. Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluah kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya.”


ayat seperti ini jelas menyesatkan, menciptakan frame bahwa Tuhan itu Tidak maha Tahu, untuk tahu dosa manusia saja, Tuhan harus turun ke dunia terlebih dahulu. benar atau tidak. lalu dimanakah maha Tahu Tuhan???


sekarang Tuhan siapakah Yang Tidak KOnsisten dan Berubah Fikiran???



dari penjelasan mengenai ayat-ayat Alkitab di atas saya katakan wajar jika kristen memandang adanya Nask dan Mansuk mereka artikan Tuhan itu tidak konsisten, TUhan itu berubah fikiran, karena frame yang mereka gunakan adalah berdasarkan frame mereka. yang tercipta dari pandangan mereka terhadap ayat-ayat Alkitab yang melecehkan TUhan.


sementara dalam pandangan Islam, tidak ada namanya TUhan berubah FIkiran, karena Jauh sebelum takdir tersebut tejadi, Allah sudah lebih dahulu merancang kejadian tersebut.


maka kesimpulannya Tuhan siapakah yang sesungguhnya tidak konsisten dan berubah fikiran??


tinggal pembaca yang menilai sendiri.






MAHA SUCI ALLAH DARI APA YANG MEREKA TUDUHKAN.




Wallahu A'lam Bis Shawab..


*********
Kami sangat menghargai komentar pembaca sekalian, baik saran, kritik, bantahan dan lain sebagainya. 
Bagi pembaca yang ingin berkomentar silahkan untuk login dengan mengklik Login di Tombol Login komentar dan pilih akun yang ingin anda gunakan untuk Login, Bisa dengan Facebook, Twitter, Gmail dsb. 
 peraturan komentar: 
1. komentar pendek atau panjang tidak masalah, baik lebih dari satu kolom juga tidak apa-apa. 
2. komentar menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar tidak berbelit-belit. 
3. tidak menggunakan kata-kata kotor, hujat atau caci maki
4. langsung pada topik permasalahan

0 Response to "Apakah Allah Tidak Konsisten Sehingga Menasakh Ayat-Ayat Al-Qur'an?"

Posting Komentar